English Teacher Should Be Creative to Face the New Curriculum

The increasingly complex educational challenges following the enactment of the 2013 curriculum, requires the readiness of teachers as an important element in the implementation of this curriculum. Especially for English teachers, they are not only required to have a good mastery of the material but also have the creativity when delivering lessons to the students. In addition, the rapid development in the digital era also provides an opportunity for teachers to create interactive teaching methods that utilize the digital technology. It is considered to be very positive because most students today are digital native generation.

As stated by Rector UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc when opening the 11th Jogja English Teachers Association (Jeta) and The 1st International English Language Teaching Conference (IELTCON) which took place in the Auditorium Kahar Muzakkir, UII main campus on Wednesday (18/6). The event, which lasted for 2 days, brings together educators in the field of English language teaching from various professions, such as teachers, lecturers and practitioners. They not only come from the region of Yogyakarta, but also from other parts of Indonesia. Some participants even come from foreign countries, such as Japan, Philippines and United States. The conference at the same time also serves as medium to exchange ideas and experiences in order to improve the quality of English teaching in Indonesia.

In his speech, Dr. Harsoyo also stressed the importance to enhance capabilities and prepares students to speak English in order to face the ASEAN Economic Community in 2015. “Herein lies the role of educators so that they can educate their students to not only master the working skill, but also proficient in English”, he added.

Meanwhile, Senior Chief of JETA Dra. Endang Triningsih, M.Pd advised that fellow teachers should be open minded and dynamic when faced with changes in the curriculum. “Some of our colleagues are still not confident. Therefore, this is the role of the conference to exchange experiences, gain new knowledge as well as shape the teaching skills of teachers,” she said. She added that this is the first time UII hosted the event which represented by the English Education Program UII.

 

Spectacular Performances from Opera van JETA

Besides attended by over 400 participants, the conference participants was also entertained by spectacular musical performances entitled Opera van Jeta who presented the play “Ken Arok and Ken Dedes”. This opera is an extraordinary because most of the players are English teachers. Even so, they were able to portray each character perfectly so that able to invite admiration from the conference participants who enjoyed it.

Mahasiswa PBI UII Tampilkan Budaya Indonesia dengan Menawan Sebelum Berangkat ke Melbourne

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia kembali adakan rangkaian seleksi program Praktek Pengalamanan Lapangan(PPL) Australia 2014. Berbeda dengan proses seleksi pada tahun-tahun sebelumnya, tahap seleksi ‘art performance-unjuk kesenian’ (Kamis, 22 Mei 2014) disajikan lebih unik dengan menggunakan panggung pementasan dengan dekorasi yang mencerminkan keberagaman budaya Indonesia. Semua panitia, dosen, staf dan mahasiswa PBI pun mengenakan busana batik sebagai ungkapan dari apresiasi budaya. Ada sembilan kandidat/mahasiswa yang masih berhak ikut dalam seleksi bertema “Garden Party & Culture Celebrationtersebut.

Kandidat lain sudah tereliminasi dalam tahap seleksi sebelumnya (administrasi, TOEFL, psikotest, wawancara, dan presentasi budaya).

Pada tahap “art Performance” ini, kesembilan kandidat menampilkan beragam kesenian dan kebudayaan asli tanah air dengan sangat menawan, seperti Tari Serampang 12 (Sumatera Utara), Tari Sigeh Pengunten (Lampung), Tari Bajidor Kahot (Jawa Barat), Tari Indang (Sumatera Barat), Tari Jaipong (Jawa Barat), Kesenian Pencak Silat, Kesenian Wayang Kulit, permainan alat musik Angklung, dan beberapa kesenian unik lainnya. Sedangkan dewan juri untuk tahap ini adalah dosen dari PBI UII sendiri, yaitu Raditya Adipramono S.S., M.Pd.BI, Irma Windi Astuti S.S.,M.Hum dan Puji Rahayu S.Pd.,MLST.

Para finalis PPL Australia 2014 yang lolos dalam seleksi ini nantinya masih akan mengikuti beberapa tahapan pelatihan, seperti BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing), keimigrasian dan CCU (Cross Culture Understanding) dan akan dipilih empat kandidat yang akan dibiayai berangkat ke Melbourne, Australia. “Semoga para finalis PPL Australia 2014 tersebut nantinya benar-benar dapat lebih mengenalkan budaya Indonesia dan UII di kancah Internasional. Kemudian untuk tahun depan, siswa/i SMA kelas 3 (XII) yang mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FPSB UII melalui jalur Penelusuran Siswa Berprestasi-PSB juga akan mendapat kesempatan yang sama untuk langsung mengikuti proses seleksi PPL Australia ini”, ungkap sekretaris Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FPSB UII, Puji Rahayu, MLST.

Mahasiswa UII Ikuti Pertukaran Pelajar ASEAN ke Jepang

Eratnya hubungan bilateral antara Jepang dengan negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia tidak hanya nampak di bidang ekonomi namun juga di bidang pendidikan. Baru-baru ini, Jepang sedang menggalakkan kunjungan dari para pelajar ASEAN ke negerinya lewat program pertukaran pelajar. Seorang mahasiswa UII atas nama, Ibrahim Malik mendapat kesempatan untuk mengikuti program pertukaran pelajar ke Jepang yang terselenggara atas kerjasama Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dan JICE (Japan International Cooperation Center).

Bersama 95 orang mahasiswa Indonesia lainnya yang berasal dari berbagai universitas, mahasiswa angkatan 2012 ini memperoleh kesempatan selama 9 hari (21-29 April 2014) untuk belajar tentang perencanaan dan tata kota di Jepang.

Ibrahim Malik mengaku memperoleh informasi tentang adanya program pertukaran pelajar ini dari media jejaring sosial. “Kebetulan saya punya jaringan teman-teman yang aktif mengikuti kegiatan semacam ini. Selanjutnya saya segera mendaftarkan diri, berbekal dengan cv, prestasi, dan kemampuan bahasa asing yang saya kuasai. Alhamdulillah lolos”, ceritanya ketika berkunjung ke Humas UII, Senin (5/5).

Ia juga bercerita sekelumit kegiatan para peserta ketika mengikuti program tersebut. Setelah tiba di Jepang, kegiatan utama yang wajib mereka ikuti adalah kuliah umum tentang perencanaan kota dan tata ruang wilayah Jepang yang diadakan di kampus Tohoku Institute of Technology, Perfektur Miyagi. Dari kuliah tersebut banyak ilmu yang dapat diambil. Salah satunya adalah keteraturan Jepang dalam menata bangunan dan landscape kota-kotanya. “Jepang berhasil menata kota mereka karena rencana tata ruang wilayah benar-benar ditaati dan dilaksanakan”, ujarnya.

Selain mengikuti kegiatan akademis, para peserta juga diajak untuk melihat lebih dekat denyut kehidupan budaya dan masyarakat Jepang secara langsung dengan berkunjung ke kota pusat industri dan pariwisata. Salah satu kunjungan menarik adalah ke kota Fukushima yang dihantam oleh gelombang tsunami beberapa waktu lalu. Rupanya lewat kunjungan tersebut pemerintah Jepang ingin menunjukkan bahwa kotanya telah pulih dan aman. Hal ini sekaligus juga menepis pemberitaan di media massa yang cenderung negatif.

Pasca mengikuti program ini, para peserta kemudian diminta menyampaikan presentasi tentang hasil studi dan kunjungan mereka ke Jepang. “Pada dasarnya Jepang juga ada kelebihan dan kekurangannya. Yang penting adalah jangan hanya terpukau pada segala kemajuannya, namun bagaimana hal positif di sana juga dapat kita tiru di tanah air”, katanya.

Ibrahim Malik berharap semakin banyak mahasiswa UII yang nantinya dapat terlibat dan berbicara dalam berbagai forum di tingkat internasional semacam ini. Menurutnya hal ini bukanlah mustahil karena saat ini banyak mahasiswa UII yang tidak kalah unggul dengan mahasiswa dari kampus ternama lainnya.

Kandidat PPL Australia Presentasikan Beberapa Keanekaragaman Budaya Indonesia

Tahap seleksi PPL Australia 2014 sudah sampai pada tahap Presentasi Kesenian/Kebudayaan Indonesia. Sesuai dengan salah satu tujuan diadakannya PPL dari tahun ke tahun, yaitu bertujuan untuk mengenalkan berbagai kebudayaan Indonesia di negeri Kangguru, tahap seleksi ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan para kandidat peserta PPL Asutralia dalam menampilkan kekayaan dari budaya Indonesia di negeri Kangguru nantinya. Proses seleksi ini dilaksanakan di di Gedung PBI UII pada hari Kamis, 17 April 2014. Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UII bapak Nizamuddin Sadiq, S.Pd., M.Hum bersama dengan beberapa dosen PBI UII Ista Maharsi, S.S., M.Hum dan Rizki Farani, S.Pd langsung turun tangan menjadi dewan juri pada tahapan seleksi kali ini. Apresiasi pun diberikan sepenuhnya oleh para dewan juri kepada para kandidat karena konsep yang disampaikan untuk penampilan kesenian/kebudayaan Indonesia nantinya sangat bagus. Terlepas dari hal itu, para dewan juri juga memberikan saran-saran guna memaksimalkan presentasi kesenian dan kebudayaan Indonesia di negeri Kangguru nantinya.

Tari-tarian mendominasi konsep dari para kandidat, hal ini secara tidak langsung mengindikasikan kekayaan akan tarian yang dimilki oleh Indonesia. Beberapa kesenian yang dipresentasikan oleh 13 kandidat yang telah lolos dari tahap seleksi sebelumnya adalah Tari Payung (Minang, Sumatera Barat), Tari Modero (Sulawesi Tengah), Tari Serampang 12 (Sumatera Utara), Tari Sigeh Pengunten (Lampung), Tari Bajidor Kahot (Jawa Barat), Tari Indang (Sumatera Barat), Kesenian Pencak Silat, Kesenian Wayang Kulit, Alat Musik Angklung, dan dua permainan rakyat (lomba balap karung dan balap kelereng).

Untuk selanjutnya, para kandidat akan menjalani seleksi tahap selanjutnya yaitu Tahap ‘Art Performance yang insya Allah akan dilaksanakan pada bulan Mei 2014.

Seleksi PPL Masuki Teknik Presentasi

Seleksi PPL Australia 2014 telah memasuki tahap Teknik Presentasi. Semua kandidat calon peserta PPL Australia 2014 yang merupakan hasil seleksi dari tahapan seleksi sebelumnya (Tes TOEFL pada 27 Maret 2014 dan Tes Wawancara pada 8 April 2014), kembali harus menunjukkan kepiawaiannya dalam teknik presentasi yang diselenggarakan pada hari Kamis, 10 April 2014. Pada tahap ini, tim seleksi PPL Australia 2014 melibatkan Sean Stealfox dari RELO (Regional English Language Officer) sebagai dewan Juri untuk mendampingi juri intern dari panitia yaitu Astri Hapsari, S.S, M.TESOL.

Selain mereka memaparkan kondusif dan indahnya suasana di kota Yogyakarta, sejarah, budaya, makanan tradisional juga dan aneka busana tanah air serta toleransi kehidupan beragama disampaikan dengan baik oleh para kandidat peseta PPL Australia 2014. Terlepas dari berbagai informasi yang disampaikan, secara garis besar kedua juri menyarankan agar para kandidat benar-benar bisa memanfaatkan adanya teknologi untuk membuat presentasi agar lebih menarik dan interaktif. Selain itu dengan memanfaatkan teknologi, presenter juga akan lebih mudah mrnyampaikan informasi dan pesan yang ingin disampaikan kepada para audien.

Mahasiswa PBI Raih Peringkat III Mawapres UII

Meraih total point 76.8, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Khulafaur Rosidin (Rosid) berhasil menempati posisi III (ketiga) seleksi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) tahun 2014 tingkat universitas yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Bakat/Minat dan Kesejahteraan Mahasiswa (DPBMKM) Universitas Islam Indonesia.

Dalam seleksi yang digelar Kamis, 3 April 2014 di Audiovisual Rektorat tersebut, Peserta PPL Australia tahun 2013 ini harus mengakui keunggulan dua kandidat lainnya, yakni

Putri Nurdina asal Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi angkatan 2011 yang berhasil mengumpulkan nilai 77.72 sehingga berhak menempati peringkat II (juara 2) dan Nafiatul Munawaroh, mahasiswi Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum angkatan 2011 dengan perolehan nilai 98.57 yang menempatkannya di peringkat I (juara 1).

Hasil penilaian Mawapres Utama tingkat UII tahun 2014 tersebut sudah mengacu pada pedoman pemilihan Mawapres dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) 2014 yang meliputi penilaian berkas portofolio, karya tulis ilmiah dan presentasi serta keterampilan dalam berbahasa Inggris

PBI Gelar Kuliah Umum ‘Motivation in L2 Learning’

Ada banyak motivasi yang melatarbelakangi seseorang melakukan suatu perbuatan atau pun menjatuhkan pilihan. Motivasi tersebut bisa saja benar-benar selaras dan bernilai positif dengan tujuan yang akan dicapai namun ada pula yang jauh dari tujuan yang seharusnya. Oleh karena itu, untuk menyelaraskan motivasi belajar Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (L2: second language) Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kuliah umum berlabel ‘Motivation in L2 Learning’, Jumat, 21 Maret 2014 di gedung Moh. Hatta Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia. Hadir sebagai pemateri tunggal adalah Dr. Willy D. Renandya, WNI yang sudah cukup lama menjadi staf pengajar di National of Education Nanyang Technological University Singapore.

Sementara moderator dipegang langsung oleh Ka. Prodi PBI, Nizamuddin Sadiq, S.Pd., M.Hum. Acara dibuka oleh Dekan FPSB UII, H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog.

Kuliah berlangsung hangat dan akrab dengan diawali penyampaian beberapa kuiz berkaitan dengan motivasi belajar Bahasa Inggris sebagai L2. Dari jawaban kuis tersebut diharapkan peserta dapat menemukan motivasi yang tepat dalam belajar dan mengajarkan Bahasa Inggris yang sudah diakui sebagai bahasa Internasional.

Dr. Willy (panggilan akrab Dr. Willy D. Renandya) dalam kesempatan tersebut menyampaikan tiga teori motivasi beserta penjabarannya, seperti Expectancy + value theory, Self-worth theory, dan self-determination theory. Secara khusus beliau memberikan kunci sukses untuk beajar Bahasa Inggris, yakni sadar (sadar dengan kebutuhan dan manfaat besar dari belajar Bahasa Inggris), punya model, mau membandingkan pengucapan Bahasa Inggris dengan orang lain serta mau menilaikan kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki pada orang lain.

Dr. Willy menambahkan bahwa untuk lebih mempermudah lagi dalam belajar Bahasa Inggris, selain gemar membaca dan bisa memahami dari apa yang dibaca tersebut hendaknya seseorang bisa menikmatinya (merasa senang setelah selesai membaca dan memahami sebuah kalimat dalam bahasa Inggris). Sedangkan untuk guru bahasa Inggris perlu dibekali dengan kemampuan berkomunikasi yang baik agar sukses dalam mengajar.

Sukses PPL 2013, PBI UII Kembali Menyelenggarakan PPL Australia 2014

Setelah sukses menyelenggarakan PPL Australia 2013, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) akan mengirimkan kembali para mahasiswanya ke Australia tahun ini melalui program PPL Australia 2014. Program ini sudah di selenggarakan sejak tahun 2007 berdasarkan hasil kerjasama antara PBI UII dengan Asosiasi Guru Bahasa Indonesia yang terpusat di Mornington Peninsula Secondary College. Hasil kerjasama ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan berbagai kegiatan di tiga sekolah yaitu: Mornington Secondary College, Rosebud Secondary College dan

Dromana Secondary College.

Sebelum program PPL Australia 2014 dilaksanakan, PBI mengadakan workshop PPL 2014 sebagai ajang sosialisasi kepada seluruh mahasiswa PBI UII. Workshop yang dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Maret 2014 ini berisi berbagai informasi tentang PPL Australia dan panduan pengisian formulir. Animo mahasiswa sangat positif terhadap kegiatan ini. Beberapa mahasiswa menunjukkan ketertarikannya untuk mendaftarkan diri dalam seleksi PPL 2014 yang akan dilaksanakan pada bulan April mendatang. Tahapan seleksi dan pelatihan yang harus di ikuti mahasiswa sebelum mengikuti PPL ke Australia ini terbilang sangat menarik dan akan memberikan banyak manfaat serta pengalaman bagi masing-masing peserta. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut: tes Toefl, tes psikologi, presentasi tentang Indonesia, presentasi seni, pertunjukan seni, pelatihan BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing), pelatihan lintas budaya dan keimigrasian. Semua tahapan proses seleksi tersebut gratis tanpa ada biaya sedikitpun. Bagi mahasiswa yang berhasil lolos dalam tahapan-tahapan ini dan telah memenuhi standar nilai yang sudah ditentukan akan memiliki kesempatan untuk berangkat ke Australia dengan biaya pulang pergi gratis dari PBI UII.

Kegiatan ini merupakan sebuah kunjungan belajar bagi mahasiswa PBI UII ke Australia selama 2 minggu. Melalui kegiatan ini, mahasiswa PBI UII diharapkan mendapat pengalaman akademis untuk mempraktekkan bahasa Inggris mereka selama belajar di PBI UII secara langsung di lingkungan internasional dan dapat mengenal kehidupan sosial masyarakat serta memahami dengan baik lintas budaya yang ada. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UII berharap kegiatan ini dapat membawa dampak positif bagi pengembangan mahasiswa dan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FPSB UII untuk kedepannya.

 


The 11th JETA INTERNATIONAL CONFERENCE and The 1st INTERNATIONAL ENGLISH LANGUAGE TEACHING CONFERENCE (IELTCON)

The 11th JETA INTERNATIONAL CONFERENCE and

The 1st INTERNATIONAL ENGLISH LANGUAGE TEACHING CONFERENCE (IELTCON)

 

 

 

DEVELOPING ENGLISH TEACHER COMPETENCE IN THE CURRENT CURRICULUM

June 18th and 19th, 2014

English has been widely known as the international language and many people learn to either master or teach it. Its users grow significantly because of creative teaching methods and the awareness to have global engagement. In its development, the function of English as the international language takes some issues that hint both national and international scope. The first issue is about language assessment in Curriculum 2013 pilot project. The second is on the awareness of linguistic diversities which directs us to the importance of Standard English. The third issue is upon the shift characteristics of our learners as the digital native.


In Indonesia, the need to walk the talk on language assessment is in high demand as the curriculum changes. As the Indonesian government via the Ministry of Education and Culture has been implementing pilot projects of the 2013 curriculum, English teachers should prepare themselves to be ready to plan their assessment framework that in accordance with the demand of the curriculum. Even though the paradigm of the English language curriculum still uses genre-based approach, 2013 curriculum also suggests the implementation of scientific approach across the curriculum cycle. In addition, the urge to include the character education components in the assessment framework also needs special consideration.

The international scope puts the concern on the local English and standard English in which language interference is weighed as colours. It turns into a popular issue in which the elements of culture are introduced not only in the matter of values but also of linguistic diversities. It emphasizes the linguistic awareness which are inseparable in English teaching. Furthermore, the improvement of technology and creativity have made our learners as the digital native. Both teachers and students must adapt one another as they have different atmosphere. This difference will affect teachers in relation to the material development, teaching rules, and classroom management as these all need to be wisely considered.

It is the time that language, culture, and technology must walk side-by-side. Teachers, therefore, should be aware of it. In relation to this, this JETA conference will be a good opportunity for teachers, lecturers, and also other practitioners to share ideas, beliefs, and experiences in English Language Teaching and Learning by considering the issues which need either to be embraced or replaced in their teaching enviroment.

OBJECTIVES
The objectives of the conference are as follows:
1. to help teachers be more engaged in the assessment model particularly in the current curriculum.
2. to help teachers develop teaching materials by considering elements needed in the current curriculum.
3. to help teachers be more competent to implement ELT.
4. to help teachers apply national and regional values in their teaching practice.
5. to help teachers improve their cultural awareness through linguistic varieties in ELT.

TOPIC AREAS
The conference and workshop will discuss such issues as:
1. Approaches in ELT
2. Language assessment
3. Learning materials
4. Project-based learning
5. Integration of local values in ELT.

PLENARY SPEAKERS
Plenary speakers in the conference are:
1. Prof. Marc Helgesen (Miyagi Gakuin Women’s University)
2. Joko Priyana, Ph.D. (Yogyakarta State University)
3. Prof. Isabel Pefianco Martin (Ateneo de Manila University)
4. Eran Williams (RELO Officer, U.S. Embassy)

PARALLEL SESSION SPEAKERS
1. English teachers at Elementary and High Schools (SD, SMP, SMA and SMK) in Yogyakarta and other provinces in Indonesia.
2. University/college/academy lecturers of national and international scope.

PARTICIPATIONS

1. PAPER
a.  Full paper including abstract and biodata should be 7-10 pages, A4 paper, 1,5 space, Times New Roman, font 11 and in MS Word 97-2003 Document format.
b. The abstract should include the title, the name(s), affiliation, active email address.
c. The full paper must be submitted not later than 19 May 2014 to email: [email protected] / [email protected] and will be displayed in the conference website.
d. The biodata should include the presenter’s full name(s), academic title, affiliation, e-mail address, phone number, fax number, and title of the paper. 

2. TEACHING DEMONSTRATION
Teaching demonstration is a 45 minute session, which should include the lesson plan, material, and media. The students will be the audience.

3. WORKSHOP
Workshops are supposed to result in lesson planning, teaching models, and assessment.

REGISTRATION
Paper presenters and conference participants should register and pay the conference fee to cover the conference kit, refreshment and lunch in the venue.
– For Teachers up to the end of May 2014: IDR 160,000.00 and After 31 of May 2014: IDR 250,000.00
– For Lecturers up to the end of May 2014: IDR 250,000.00 and After 31 of May 2014: IDR 350,000.00
– For International Participant: USD 100
Payment can be made to the appointed district coordinators or bank transfer of:
BRI Unit Ngestiharjo Bantul Yogyakarta
Account Number: 3586-01-012496-53-5
Account Holder: Jogja English Teachers Associatio
n
Please send your name, institution and the date of the transfer  after transferring the fee, via sms to :
Dyah Murti (081578970076)
Bring your transfer receipt when attending the conference.

Visit our official site at:
www.jetajogja.com / pbiuiiconference.seminar.uii.ac.id

UII and DPFA Hoscule Sachsen, Germany launching International Center for Healt Education (ICHE)

 

Masih banyaknya masyarakat yang kurang atau bahkan tidak terlalu peduli dengan kesehatan maupun berperilaku hidup sehat telah menginisiasi Universitas Islam Indonesia khususnya Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Fakultas Kedokteran dan juga Fakultas MIPA berkolaborasi dengan DPFA Hoscule Sachsen, Germany untuk mendirikan International Center for Healt Education (ICHE-Pusat Studi Internasional untuk Pendidikan Kesehatan). Kerjasama tersebut juga didukung penuh oleh Intrnational Program (IP) UII. Secara resmi, ICHE yang nantinya secara internasional akan menjadi anggota dari network BIOnet (Biopsychological basics of life in psychology and medicine) dilaunching pada hari Jumat, 22 Februari 2014 di Auditorium Fakultas Kedokteran UII.

Agenda launching diawali dengan sambutan/laporan dari Ketua tim pendiri ICHE, Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch, Ph.D. Secara khusus beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pendirian ICHE tersebut seraya berharap agar kerjasama yang terjalin dapat meraih ‘sukses’di masa mendatang.

Senada dengan Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch, Ph.D, Prof. Marcus Stueck pun merasa sangat bahagia dapat menjalin kerjasama dengan UII. Secara personal bahkan Prof. Marcus Stueck sudah lama mengenal dan bahkan mencintai UII, sehingga dalam beberapa tahun terakhir selalu menyempatkan diri berkunjung ke UII. Menurutnya kerjasama interdisipliner tersebut sangatlah penting dan akan membawa manfaat besar bagi semua pihak.

Sementara Drs. Asma’I Ishak, M.Bus, Ph.D mewakili Rektor UII dalam sambutannya sangat mengapresiasi kerjasama yang terjalin sekaligus berharap agar lembaga tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan maksimal untuk bisa memberikan manfaat besar (bukannya hanya per-individu tapi juga manfaat secara kelembagaan-institusi).

Launching ditandai dengan pemukulan Gong oleh Drs. Asma’I Ishak, M.Bus, Ph.D yang didampingi oleh Ir. Wiryono Raharjo, M. Arch, Ph.D ICHE, Prof. Dr. Marcus Stueck, perwakilan dari masing-masing pihak (fakultas yang bekerjasama) dan disaksikan oleh para tamu undangan.

Usai prosesi launching ICHE, agenda dilanjutkan dengan Seminar ‘Current Issues in Medical and Psychologycal Intervention: A Spiritual Perspective”. Hadir sebagai pembicara seminar diantaranya adalah Prof. dr. H. Achmad Husain Asdie, Sp.PD-KEMD yang menyampaikan materi “Isu Terkini dalam Intervensi Medis dan Piskologi melalui Perspektif Spiritual”, Qurotul Uyun, S.Psi, M.Si., Psikolog dengan materi “Sabr (Patience) and Sholat (Praying) for Increasing Resilience in Disaster Area” serta Prof. Dr. Marcus Stueck yang menyampaikan materi “Biopsychology: The Basic of Spiritual Experience”.