Diseminasi Karya Ilmiah Mahasiswa dan Dua Dosen Pendidikan Bahasa Inggris UII dalam Konferensi Internasional di Inggris

Pada the 5th International Conference on Language, Education, and Inovation yang diselenggarakan oleh ICSAI.org di Amba Marble Arch Hotel yang berlokasi di London, prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII mengirimkan tiga delegasinya, yaitu satu mahasiswa dan dua orang dosen yang berpartisipasi sebagai pemakalah dalam konferensi tersebut.

Aryo Arifuddin, mahasiswa prodi PBI UII semester 6 yang sekaligus tercatat sebagai peserta termuda dalam forum ilmiah tersebut, mempresentasikan makalahnya yang berjudul The Preliminary Research of The Perception of International Students Towards Non Verbal Communication in Yogyakarta.  Makalah tersebut merupakan hasil riset kolaborasinya bersama salah satu dosen PBI UII yaitu Intan Pradita, S.S.,M.Hum. Adapun Intan Pradita mempresentasikan makalahnya yang berjudul Documentary Film Production to Teach Intercultural Communication: An Introduction to Media,

sebagai bentuk diseminasi hibah penelitian dosen pemula yang diberikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII. Selain itu, satu orang dosen PBI UII lainnya yaitu Astri Hapsari, M.TESOL. juga mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul Students’ Perception on Constructivist Learning Environment in Language, Society and Culture Course Design yang juga merupakan hasil penelitiannya dari skema hibah pengajaran Badan Pengembangan Akademik (BPA) UII yang ia peroleh pada periode semester gasal 2015/ 2016 yang lalu. Ketiga makalah yang telah dipresentasikan tersebut juga telah diterbitkan dalam bentuk prosiding dan sedang dalam tahap seleksi untuk dimuat di jurnal internasional:  International Journal of Language, Literature, Culture, and Education (IJLICE).

Civitas akademika PBI UII turut merasa bangga dan sangat mengapresiasi usaha serta pencapaian para dosen dan mahasiswanya tersebut yang telah berhasil membawa nama prodi dan universitas ke forum internasional melalui sinergi, kolaborasi dan kesungguhan yang mereka tunjukkan dalam karya akademisnya. Selain mencatatkan nama dan menyebarluaskan karya mereka di level internasional, kegiatan internatioal academic mobility yang mereka ikuti juga turut berkontribusi besar dalam peningkatan atmosfer akademik khususnya untuk kegiatan penelitian di kalangan mahasiswa dan dosen prodi. Sekali lagi selamat atas prestasi yang berhasil ditorehkan dan semoga kedepan prodi PBI UII mampu menghasilkan dan meningkatkan jumlah karya-karya ilmiah dosen dan mahasiswanya, baik secara kuantitas maupun kualitas.

SERIES OF TRAININGS DAN PRE-DEPARTURE ACTIVITIES PROGRAM PPL AUSTRALIA PBI UII: PEMUTAKHIRAN PROGRAM PEMBEKALAN UNTUK PPL AUSTRALIA AWARDEES 2016

 PPL Australia adalah  salah satu program unggulan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII yang telah terselenggara sejak tahun 2007. Setiap tahun melalui program ini, Prodi PBI UII mengirimkan mahasiswa / mahasiswi berprestasinya ke Melbourne, Australia.  Mahasiswa/i terpilih tersebut berangkat ke Australia dan berkesempatan untuk mengajarkan Bahasa Indonesia dan kebudayaan Indonesia kepada murid-murid yang ada di 3 sekolah menengah yang ada disana yaitu Mornington Secondary College, Dromana Secondary College dan Rosebud Secondary College. Mahasiswa/i juga akan tinggal bersama keluarga angkatnya (host family) selama mengikuti program PPL Australia tersebut. Selama dua minggu berada di Australia, mahasiswa PBI otomatis mendapatkan kesempatan emas untuk berbaur dan berinteraksi langsung dalam bahasa Inggris dengan keluarga dan teman baru mereka  disana serta secara langsung mengenal budaya masyarakat negeri kangguru tersebut.

Tahun ini, setelah melalui tahapan seleksi, 6 orang awardees PPL Australia diberikan pembekalan berupa series of trainings , yang meliputi Pelatihan Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) pada tanggal 12 Mei 2016 dengan pemateri Intan Pradita S.S., M.Hum, pelatihan keimigrasian, pada tanggal 19 Mei 2016 dengan pemateri Adam Anshori, S.S., MA, pelatihan Cross, Cultural Understanding pada tanggal 12 Juni 2016 dengan pemateri Anita Dewi, PhD (perwakilan Prodi PBI UII di Melbourne, Australia ) dan juga menghadirkan alumni PPL Australia yaitu Muhammad Mukhlas dan Aryo Arifuddin. Series of trainings tersebut diakhiri dengan pre-departure activities, berupa Workshop on Intercultural Competence in Language Teaching, Workshop on Video Recording and Editing, dan Team Building.

Beberapa minggu sbelumnya, para awardees telah melewati 5 tahapan proses seleksi yakni seleksi dokumen, seleksi presentasi tentang Indonesia, seleksi presentasi tentang Art performance, seleksi Art performance dan tespsikologi.

Penanggungjawab pelaksana program PPL Autralia 2016,   Astri Hapsari. S.S., M.TESOL, menuturkan bahwa untuk tahun ini sesuai timeline yang direncanakan keenam awardees akan diberangkatkan pada akhir bulan Agustus, bersamaan dengan dimulainya musim semi di Melbourne. Beliau berharap dengan pembekalan yang lebih baik, pelaksanaan dan hasil dari  program PPL Australia tahun ini bisa menyamaikesuksesan program serupa di tahun-tahun sebelumnya. Program PPL Australia tahunini akan menjadi program yang ke 10 sejak awal dimulainya sekitar tahun 2007 lalu saat diinisiasi oleh prodi D3 Bahasa Inggris UII.

 

 

 

 

INDONESIA-VIETNAM-THAILAND YOUTH CULTURAL EXCHANGE PROGRAM: Napak Tilas Pengalaman & Kegiatan Mahasiswa Prodi PBI UII di Kawasan ASEAN.

Learning beyond classroom walls tidak sekedar menjadi catch-phrase dalam perspektif pembelajaran di era digital dan global seperti sekarang ini, konsep belajar hingga menembus batas ruang-ruang kelas tersebut telah menjadi semangat bersama dan sebuah budaya yang ingin terus dikembangkan oleh seluruh civitas akademika prodi Pendidikan Bahasa Inggris UII, baik oleh dosen, mahasiswa maupun alumninya. Semangat tersebut juga banyak mendapat dukungan dari fakultas (FPSB UII) dan Universitas Islam Indonesia.

Belum lama ini dua mahasiswa PBI UII angkatan ketiga yaitu Mia Rahmania dan Muhammad Mukhlas kembali mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan Youth Exchange Program di kawasan ASEAN.

Mia Rahmania berkesempatan mengikuti Indonesia-Vietnam Youth Friendship Program pada 20 – 26 Maret 2016 lalu yang mengambil lokasi kegiatan di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Adapun Muhammad Mukhlas berpartisipasi dalam Indonesia-Thailand Youth Cultural Exchange Program yang dipusatkan di Thailand pada 22-27 Januari 2016.

Berbagai kegiatan seperti kunjungan, diskusi dan pertukaran kebudayaan mereka ikuti bersama-sama dengan peserta dari kedua negara yang berasal dari berbagai propinsi dan perguruan tinggi.

Dari sekian banyak kegiatan yang diikutinya selama hampir 1 minggu tersebut, Mia menuturkan dengan antusias salah satu kegiatan kunjungannya yaitu  ke Konsulat Jendral RI di  Vietnam selatan dan kegiatannya mengajar BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) kepada mahasiswa dan mahasiswi Vietnam di Universital Social Sciences & Humanities. Menjelang akhir kunjungannya, Mia dan mahasiswa/i UII juga didaulat untuk menampilkan art performance berupa pertunjukkan lagu tradisional dan tari gandrung.

Sementara itu, Mukhlas menyampaikan bahwa salah satu objective dari program yang diikutinya adalah selain dalam rangka meningkatkan mobilitas internasional menyambut Masyarakat Ekonomi Asean 2015, ia dan beberapa mahasiswa yang merupakan delegasi dari UII, dikirim ke berbagai forum serupa di ASEAN dalam rangka mendukung upaya internasionalisasi dalam bidang pendidikan; sebuah keniscayaan, tantangan, dan sekaligus peluang yang akan dihadapi oleh lulusan-lulusan perguruan tinggi di Indonesia kedepan. Sama halnya dengan Mia yang berkunjung ke Vietnam, Muhammad Mukhlas dan delegasi UII lainnya juga diberikan kesempatan untuk menampilkan kebudayaan seperti tari tradisional daerah sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan kebudayaan dan  kearifan lokal Indonesia. Selain menampilkan seni budaya, Mukhlas dan rombongan juga berkesempatan untuk mengunjungi Universtias Thammasat, salah satu universitas tertua di Thailand dan mengunjungi kediaman Raja, Green Palace.

Berpartisipasi dalam kunjungan internasional tersebut merupakan sebuah keberuntungan bagi mahasiswa karena mereka berkesempatan mendapatkan first-hand experience dalam berinteraksi dengan kebudayaan baru yang tidak hanya mengayakan tetapi juga memberikan konfirmasi terhadap apa yang mereka pelajari di kampus. Baik Mia maupun Mukhlas merasa sangat antusias dapat mengikuti Youth Cultural Exchange Program tersebut dan ingin dapat kembali berkunjung ke negara ASEAN lainnya untuk lebih mengenal kebudayaan mereka disamping memperkenalkan bahasa, budaya dan keramahtamahan orang Indonesia sembari menimba dan berbagi ilmu sebagai akademisi yang dibanggakan oleh prodi dan Universitas Islam Indonesia.

 

BERPRESTASI DAN BERBAGI: TEACHING WORKSHOP OLEH MAHASISWA PBI (ALUMNI EPIC CAMP 2016)

Sesuai dengan nama dan tema program EPIC, yaitu Empowered, Prepared, Inspired, and Connected, sebuah program pre-service teacher training yang diselenggarakan oleh RELO (Regional English Language Office) sebuah divisi pendidikan Kedutaan Amerika Serikat, pada tanggal 17 Mei 2016, salah satu EPIC camper atau alumni EPIC camp 2016 yang juga mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris UII tahun ke-4 yaitu Rahma Nuzulia bersama dosen kelas Microteaching, Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum., dan salah seorang fasilitator EPIC program yaitu Sean Stellfox, M.A., mengadakan sharing session yang diberi tajuk Workshop on Teaching: Modelling and Scaffolding.

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 120 menit tersebut dihadiri oleh mahasiswa prodi PBI UII yang juga peserta kelas Microteaching, alumni dan beberapa dosen prodi. Dalam workshop tersebut Rahma Nuzulia membagikan pengalamannya selama dua pekan mengikuti program EPIC Camp: Pre-service teacher training di Bukittinggi.

Rahma banyak menyampaikan berbagai benefits yang dia peroleh dari keikutsertaannya di program tersebut. Sesi sharing tersebut, sebagaimana ia sampaikan, bertujuan untuk memotivasi adik-adik angkatannya di PBI UII untuk mengikuti program yang berbasiskan beasiswa pelatihan tersebut ditahun-tahun berikutnya. Melalui kegiatan EPIC Camp, Rahma berkesempatan menimba ilmu English Language Teaching dari para master teacher dan trainer yang bertindak sebagai fasilitator program. Di awal sharing session tersebut, Rahma dengan semangat memaparkan tahapan dan prosedur seleksi dan kegiatan camp tersebut.

Di bagian kedua sharing session, melalui format team-teaching dengan Sean Stellfox, Rahma mengantarkan beberapa materi menarik yang merupakan replika dari aktivitas dan pelatihan yang diikutinya. Rahma mengajak peserta workshop untuk berdiskusi, melakukan role-play, bermain ice-breaking games/ activities dan menyanyikan beberapa lagu bahasa Inggris sebagai media pembelajaran. Peserta workshop yang juga mahasiswa kelas Microteaching tampak engaged dan antusias berpartisipasi dalam kegiatan yang menambah referensi teknik mengajar mereka tersebut. Di akhir sesi, Sean Stellfox menyampaikan materi tentang teknik scaffolding untuk memfasilitasi pembelajaran bahasa asing. Sesi workshop kemudian ditutup dengan memberikan beberapa contoh aktivitas refleksi pembelajaran (learning reflection) sebagai bagian dari evaluasi mengajar guru. 

Kedepan prodi berharap akan semakin banyak mahasiswa PBI UII yang terpilih untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengayaan teaching-learning seperti EPIC Camp yang diselenggarakan oleh RELO-US Embassy tersebut. Prodi sangat mengapresiasi prestasi Rahma sebagai alumni EPIC Camp 2016 dan berterima kasih atas peran aktif dan kontribusinya dalam membagikan ilmu, semangat dan pengalamannya.

Art Performance: Satu langkah menuju Melbourne

 Acara Art performance kembali diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris pada hari Kamis tanggal 14 April 2016 sebagai salah satu rangkaian kegiatan dari seleksi Program Pengalaman Lapangan (PPL) Australia.Berbeda dengan tahun sebelumnya yang diadakan di depan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, untuk tahun ini acara Art performance diadakan di hall / student area Fakultas Psikologi Univesitas Islam Indonesia. Sebanyak 10 peserta turut berpartisipasi menampilkan penampilan terbaik mereka. Berbagai kebudayaan ditampilkan oleh peserta mulai dari tari tradisional, lagu tradisional dan alat musik tradisional yang ada di Indonesia.  

 

 

PPL Australia sendiri merupakan program unggulan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UII yang telah terselenggara sejak tahun 2007. Setiap tahunnya prodi PBI UII mengirimkan mahasiswa/mahasiswi berprestasinya ke Melbourne, Australia.  Melalui program ini,  mahasiswa/i yang berangkat ke Australia dan berkesempatan untuk mengajarkan Bahasa Indonesia dan kebudayaan Indonesia kepada murid-murid yang ada di 3 sekolah menengah yang ada disana yaitu Mornington Secondary College, Dromana Secondary College dan Rosebud Secondary College. Mahasiswa/i juga akan tinggal bersama keluarga angkatnya (host family) selama mengikuti program PPL Australia. Sebelum berangkat ke Australia, para peserta akan melalui 5 tahapan proses seleksi yakni seleksi dokumen, seleksi presentasi tentang Indonesia, seleksi presentasi tentang Art performance, seleksi Art performance and tes psikologi. Selanjutnya akan ada training yang meliputicross-cultural understanding and immigration training kepada peserta yang berhasil lolos ditahap akhir.

 

Penanggung jawab pelaksana program PPL Autralia 2016,  Ibu Astri Hapsari. S.S., M.TESOL, menuturkan bahwa untuk tahun ini rencananya prodi akan mengirimkan 5 mahasiswa/i. Beliau berharap proses, pelaksanaan dan hasil dari  program PPL Australia tahun ini bisa menyamai kesuksesan program serupa di tahun-tahun sebelumnya. Program PPL Australia tahun ini akan menjadi program yang ke 10 sejak awal dimulainya sekitar tahun 2007lalu saat inisiasi program tersebut oleh prodi D3 Bahasa Inggris UII.

 

Tahap Art performance ini bertujuan untuk melihat kesiapan para kandidat dalam menampilkan dan mengajarkan seni kebudayaan yang telah mereka tampilkan kepada siswa-siswi di ketiga sekolah yang berlokasi di Melbourne tersebut. Salah satu peserta Art performance dari angkatan 2014, Egista Pregi Fatimaghribi, menuturkan bahwa ia sangat senang dan puas ketika mengikuti acara Art performance ini, dan ajang tersebut telah memotivasinya untuk tampil dan mempersembahkan yang terbaik bagi audiens-nya dan bagi prodi PBI UII.  Lebih lanjut, Egista juga menuturkan:Untuk acara ini saya telah mempersiapkan dan berusaha melakukan yang terbaik dan membagi waktu saya untuk berlatih dan belajar”. Egista menampilkan Tari Serimpi dari Yogyakarta di acara Art Performance tersebut. Dia bersaing dengan 9 peserta lainnya dari prodi PBI UII untuk mendapatkan tiket emas PPL Australia 2016.

 

 

 

Siswa-siswi Mornington Secondary College Australia Berkunjung ke PBI UII

        Sejumlah siswa dan siswi Mornington Secondary College Australia didampingi oleh 2 orang guru mereka (Murray Belkin dan Diane Hazzlewood) melakukan kunjungan balasan ke Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi & Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) pada Kamis, 24 Maret 2016. Kehadiran rombonan disambut hangat oleh Ka. Prodi PBI UII, Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum, staf pengajar dan juga mahasiswa PBI yang beberapa diantaranya adalah Australia Field Study Program returnees yang pada tahun 2014 & 2015 lalu mendapatkan kesempatan untuk magang di sekolah yang berlokasi di Melbourne tersebut.

 

         Dalam pidato penyambutan, Ka. Prodi PBI menyampaikan apresiasinya terhadap kunjungan balasan tersebut dan berharap kerjasama yang telah terjalin antara Mornington Secondary College Australia dengan UII sejak tahun 2007 khususnya untuk program PPL Australia (Australia Field Study Program) bisa terus dilanjutkan dan ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun kualitas program. Pihak Mornington Secondary College sebagaimana diwakili oleh Bapak Murray Belkin juga menyampaikan hal serupa. Pihak sekolah Mornington mencatat cukup banyak manfaat yang diperoleh siswa dan sekolahnya dari kunjungan mahasiswa PBI UII setiap tahun ke sekolahnya. Siswa dan mahasiswa dari kedua belah pihak terbukti dapat saling belajar, mengajarkan dan lebih mengenal kebudayaan dan bahasa masing-masing serta mampu meningkatkan pemahaman lintas budaya dan toleransi diantara mereka. Lebih jauh, Belkin juga menyampaikan bahwa pihak Mornington Secondary College telah berencana untuk menjadwalkan kunjungan belajar ke Indonesia, diantaranya ke PBI UII tersebut, sebagai agenda tahunan mulai tahun depan.

        Dalam kunjungan yang berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam tersebut, selain sesi perkenalan dan bertukar cindera mata, siswa-siswi Mornington Secondary College dan mahasiswa PBI UII kembali dilibatkan dalam sesi diskusi informal tentang ragam budaya dan bahasa kedua negara. Diskusi berlangsung dengan aktif,  dinamis dan akrab karena selain membahas topik-topik yang populer, diskusi juga dilakukan dengan bantuan media visual berupa poster. Usai berdiskusi, kegiatan dilanjutkan dengan campus tour. Rombongan dari Mornington Secondary College diajak untuk melihat-lihat beberapa fasilitas prodi dan kampus diantaranya: laboratorium bahasa, perpustakaan UII dan kunjungan berakhir di situs Candi Kimpulan yang berada di lingkungan gedung Dr. Mohammad Hatta.  Ditemani oleh  para mahasiswa dan dosen prodi PBI UII,  para siswa dan guru Mornington Secondary College tampak sangat menikmati campus tour tersebut dan menyampaikan kekagumannya terhadap atmosfer dan fasilitas yang disediakan oleh pihak kampus dalam mendukung pembelajaran dan pemeliharaan terhadap situs dan nilai-nilai budaya dan spiritual yang dimilikinya.

PBI UII Students’ Global Knowledge Sharing: Diseminasi Karya Ilmiah Mahasiswa PBI UII Di Forum Konferensi Internasional

Dalam kurun waktu 7 bulan sejak Agustus 2015 hingga Maret 2016, enam orang mahasiswa/i Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Islam Indonesia berhasil mewakili prodi PBI dan UII ke forum konferensi internasional dalam rangka mendiseminasikan hasil karya ilmiah dan penelitian mereka. Keenam mahasiswi/a tersebut adalah Nisa Raisa Shaleha dan Diah Restiningtyas (Semester 6), Khulafaur Rosidin (Semester 10) serta Rima Juniar dan Jethra Nuha Nindhita (Semester 2)

                Nisa Raisa Shaleha dan Diah Restiningtyas mewakili PBI UII dalam ICONAS (International Conference on ASEAN Studies) yang dilaksanakan di Chulalongkorn UniversityBangkok, Thailand selama 3 hari. Konferensi tersebut membahas tentang isu-isu yang sedang berkembang di ASEAN yang berkaitan dengan bidang ekonomi, pertahanan, hubungan international dll.Nisa dan Diah mempresentasikan paper mereka yang berjudul ThePerspective of Halal Foods in ASEAN: A Case Study of IndonesiaGovernmentalSystem and Indonesian Moslem on Halal Foods pada hari kedua konferensi. Isu yang mereka sampaikan mendapatkan respon positif dari para peserta konferensi. Dalam forum diskusi mereka tersebut, mereka juga melemparkan pertanyaan:Apakah ASEAN harus mempunyai badan seperti MUI dan apa yang harus dilakukan oleh negara-negara ASEAN berkaitan dengan kebijakan halal food itu sendiri?

 

    Sementara itu pada bulan Desember 2016, Khulafaur Rosidin (Rosid), salah satu mahasiswa PBI UII yang lain, berkesempatan untuk mempresentasikan papernya yang berjudul“Attitude of Santris Towards English Language Use in Islamic Boarding School: A Case Study In Wahid Hasyim Islamic Boarding School, Yogyakarta, Indonesia” pada kegiatan 18thEnglish in South?East Asia (ESEA?18) Conference yang digelar pada tanggal 16?-17 November 2015 di Universiti Brunei Darussalam (UBD), Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Faculty of Arts and Social Sciences, Universiti Brunei Darussalam. KonferensiESEA yang ke?18 tersebut mengangkat tema“Interactions of English and Other Languages in Southeast Asia”.Selain peserta dan pemakalah dari negaranegara di ASEAN, konferensi ESEA juga diikuti oleh para peneliti dalam bidang bahasa Inggris dari USA, Eropa, Jepang, Australia dan dari negaranegara lain di seluruh dunia.

ESEA Conference telah diselenggarakan sejak tahun 1996 dan merupakan hasil kolaborasi dari beberapa universitas ternama di ASEAN (Singapore National Institute of Education, Nanyang Technological University, University Malaya, dan Universiti Brunei Darussalam).

Khulafaur Rosidin (Rosid) yang juga terpilih sebagai mahasiswa berprestasi UII tahun 2014 tampil sebagai salah satu pemakalah termuda yang berasal dari level Undergraduate dalam konferensi tersebut. Rosid banyak mendapatkan apresiasi dari para peserta lain dan juga pemateri berkaitan dengan konten penelitian dan pertisipasinya dalam konferensi tersebut.

         Yang terbaru pada bulan Februari 2016 lalu, dua mahasiswi PBI UII yaitu Jethra Nuha Nindhita dan Rima Juniar mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu presenter/ pemakalah dalam The 3rd   ICLICE (International Conference on Language, Innovation, Culture and Education) di Singapura. The 3rd   ICLICE dilaksanakan pada 20-21 Februari 2016 dan diselenggarakan oleh ICSAI (The Interdisciplinary Circle of Science, Arts, and Innovation). Konferensi tersebut merupakan kegiatan ilmiah yang mempertemukan peneliti, dosen, professor, dan mahasiswa yang peduli terhadap isu-isu dibidang bahasa, inovasi, budaya, dan pendidikan.

 

Dalam konferensi tersebut, Jethra bersama dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII, Raditya Adipramono, S.S., M.Pd.B.Ing mempresentasikan hasil penelitian mereka mengenai penggunaan seni sulap di kelas kolaboratif Bahasa Inggris. Pengambilan data penelitian dilakukan di kelas Listening and Speaking for Daily Communication. Jethra mengaku mendapat banyak pengalaman menarik ketika mempresentasikan hasil penelitiannya di hadapan para akademisi asing di forum ilmiah tersebut. “Semua ilmu yang didapat selama perkuliahan benar-benar dapat diaplikasikan disana, karena selain memperkaya pengetahuan tentang berbagai metode penelitian di berbagai bidang pendidikan, kami juga belajar bagaimana menjadi public speaker yang baik meski kami adalah peserta termuda dalam konferensi tersebut.” Adapun Rima Yuniar, dalam sesi presentasinya, berkesempatan untuk membagikan hasil karya pemikiran ilmiahnya yang bertajuk: The Description of Game Used in Morphology Syntax Class: A Student’s Observation.

 Melalui keterlibatan keenam mahasiswi/a PBI UII dalam berbagai konferensi internasional di tiga negara ASEAN tersebut,diharapkan akan lebih banyak lagi mahasiswa/i PBI UII yang terinspirasi dan ikut berkontribusi dalam menyumbangkan pemikiran dan pengalaman akademiknya, melakukan penelitian ilmiah, dan mencoba menuliskan serta mendiseminasikannya di forum-forum ilmiah internasional lainnya. Dosen dan pengelola prodi sangat bangga atas pencapaian mereka dan akan sangat mendukung antusiasme mahasiswa dalam berkiprah di forum-forum akademik di luar arena kampus hingga sampai keluar negeri, salah satunya dengan memfasilitasi mereka dalam pembimbingan penulisan ilmiah dan penelitiannya.

 

Passage to ASEAN: Pengalaman Mahasiswa PBI UII Mengikuti Perjalanan dan Kunjungan Akademik ke 3 Negara di ASEAN

Ketika berbicara tentang luar negeri, orang sering kali berpikir tentang jalan-jalan, melanjutkan pendidikan, melakukan kunjungan bisnis,atau bahkan melakukan ketiganya secara bersamaan. Demikian halnya yang dilakukan oleh Nur Rohmi Lestari, mahasiswa semester 8 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII dan beberapa mahasiswa UII (dari beberapa prodi lainnya)  sebagai peserta dan duta dari Universitas Islam Indonesia pada kegiatan Passage To ASEAN yang diselenggarakan pada bulan Agustus tahun lalu.

 Passage To ASEAN atau yang lebih akrab disebut P2A merupakan program pengenalan ASEAN untuk mahasiswa dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Program ini diadakan sejak Juni 2012 oleh Rangsit University Thailand, Norton University of Cambodia, Duy Tan University of Vietnam, National University of Laos, serta Myanmar Computer Institute of Myanmar yang telah bekerjasama dengan Universitas Islam Indonesia sebagai salah satu cooperating and host university untuk program yang sama di wilayah Indonesia.

 

Tujuan dari P2A sendiri dimaksudkan agar pesertanya dapat menambah wawasan, pengalaman, dan mengenal lebih dekat negara-negara ASEAN tidak hanya melalui webdan game online saja, tetapi peserta diberikan kesempatan untuk terjun langsung dan berkunjung ke beberapa negara tersebut.

Sebagai calon peserta P2A, Rohmi dan mahasiswa UII lainnya wajib mengikuti program persiapan keberangkatan yang diadakan sekitar 6 bulan sebelumnya.  Persiapan tersebut meliputi meeting dan training rutin/ latihan menampilkan kesenian dan kebudayan Indonesia serta pembekalan pengetahuan tentang negara tujuan. Calon peserta dilatih agar lebih mandiri dan mampu bekerja sama dalam tim. Gelar budaya yang akan ditampilkam peserta P2A pada periode Agustus lalu meliputi seni tari, fashion show/ memperkenalkan pakaian adat Indonesia, dan presentasi pengenalan tentangIndonesia.

Dalam kegiatan kunjungan P2A pada bulan Agustus tahun lalu ( 10 25 Agustus 2015), Thailand, Kamboja, dan Vietnam menjadi  3 negara tujuan P2A rombongan mahasiswa UII. Negara tujuan pertama yang dikunjungi adalah Thailand, dilanjutkan dengan Kamboja, dan berakhir di Vietnam. Peserta  juga melakukan beberapa kunjungan ke kampus-kampus dan perusahaan. Di Thailand Rohmi dan rombongan berkunjung ke King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang, kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi ASEAN International Institute of Cambodia di Kratie. Selama di Vietnam, rombongan mengunjungi FPT software di Ho Chi Minh dan kampus FPT di Hanoi. Sebagai destinasi terakhir, rombonganmengunjungi Duy Tan University di Da Nang. Selama kunjungan ke kampus, peserta melakukan pertukaran budaya yang meliputi pertunjukan seni tari, fashion show, dan presentasi tentang negara masing-masing. Saat di Kamboja, Rohmi dan rombongan mahasiswa UII juga sempat melakukan aksi sosial membersihkan salah satu sekolah, mengecat tembok, dan bahkan menginap di sekolah tersebut. Tidak hanya itu, peserta dari UII  juga berkenalan dengan teman-teman dari kampus tujuan dan bertukar cinderamata. Rohmi menuturkan bahwa komunikasinya dengan mahasiswa- mahasiswa dari ASEAN tersebut bahkan masih terjalin hingga saat ini.

Sebagai salah satu perwakilan peserta P2A dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UII, Rohmimerasa bersyukur karena bisa mendapatkanbanyak pengalaman dan pembelajaran dari keikutsertaannya dalam program tersebut. Rohmi jugasangat bangga bisa mendapatkan kesempatan memperkenalkan budaya Indonesia ke beberapa negara ASEAN dan dari kunjungan tersebut, Rohmi banyak belajar tentang kemandirian, manajemen waktu, berkomunikasi dengan orang-orang baru yang memiliki adat dan budaya yang berbeda, belajar bertoleransi dan lebih mengenalkehidupan akademik di beberapa kampus di negara ASEAN yang dikunjunginya.  

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII Meraih Beasiswa Program Pelatihan Dari Kedutaan Amerika

Empowered, Prepared, Inspired, and Connected (EPIC), demikianlah tema yang diusung dalam pelaksanaan 2016 Pre-Service English Teacher Camp di Bukittinggi pada tanggal 18 – 30 Januari lalu yang diselenggarakan oleh Regional English Language Office (RELO) U.S. Embassy, dan terpilih sebagai salah satu peserta dalam kegiatan tersebut adalah Rahma Nuzulia, mahasiswa semester 8 prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII.

Rahma Nuzulia adalah salah satu dari 42 peserta camp yang terpilih dari 300-an pelamar / applicant dari seluruh Indonesia yang merupakan para mahasiswa tingkat akhir prodi PBI dari berbagai perguruan tinggi (PTN dan PTS)di Indonesia dan Timor Leste. Mereka  dipertemukandalamsebuah program pelatihandan workshop yang bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme dan kepribadian sebagai calon-calon guru dan pendidik bahasa Inggris melalui pelatihan mengajar, peningkatan kemampuan bahasa Inggris dan pengenalan budaya.

 

 Rahma Nuzulia menguraikan bahwa dalam kegiatan EPIC Training Camp tersebut, seluruh kegiatan baik formal maupun informal, sesi belajar maupun break wajib menggunakan bahasa Inggris sebagai media komunikasi antara sesama peserta maupun saat berinteraksi dengan language fellow/ fasilitator camp. Kegiatancamp yang berlangsung selama 2 minggu tersebut juga diisi dengan kegiatan seminar, workshop sertaexperiential learningyang difasilitasi oleh tim gabungan pengajar dari RELO dan Universitas Indonesia.

Rahma Nuzulia sebagai satu-satunya perwakilan mahasiswa PBI dari Yogyakarta lebih jauh menyampaikan bahwa terdapat banyak sekali pengalaman, ilmu dan manfaat yang diperolehnya dari kegiatan tersebut:  “Banyak sekali pembelajaran yang saya peroleh sebagai peserta dari Pre-Service English Teacher Camp ini. Tidak hanya memperdalam praktek mengajar serta kemahiran dalam berbahasa inggris, tetapi peserta juga belajar bagaimana saling menghargai berbagai perbedaan baik dari sisi agama maupun adat kebiasaan masing-masing. Disamping itu, kedisiplinan dan kerjasama menjadi nilai yang ditekankan dan diimplementasikan selama camp tersebut.”

                Dalam kesempatan yang berbeda, Sean Stellfox, selaku salah satu fasilitator/ tim pengajar dari RELO dalam camp tersebut menyampaikan bahwa selama kegiatan Rahma Nuzulia menjadi salah satu peserta yang menunjukkan pencapaian belajar dan learning performance yang baik serta berkontribusi sangat positif dalam keseluruhan kegiatan EPIC Camp 2016.

Rahma kembali berharap bahwa pengalaman dan pencapaiannya dalam EPIC Camp 2016 yang baru saja usai kemarin dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi adik-adik tingkatnya di PBI UII untuk tidak enggan dalam berburu beasiswa program dan kesempatan belajar untuk mengembangkan diri diluar program studi dalam rangka memperkaya wawasan, meningkatkan ketrampilan berbahasa dan kompetensi mengajarnya. Hal tersebut diyakini akan menjadi modal dan bekal yang berharga dalam berkompetisi dan menjadi calon SDM guru yang unggul di era Masyarakat Ekonomi ASEAN seperti saat ini.

Selamat  sekali lagi untuk Rahma Nuzulia atas pencapaian, semangat serta aspirasi keilmuannya yang menembus dinding-dinding ruang kelas; a true example of learner embracing learning beyond classroom walls.

 

 

Literacy Campaign #welovereadingandwriting Persembahan Mahasiswa PBI UII

        Mahasiswa/ Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII semester 1 tahun ajaran 2015/2016 melakukan Literacy Campaign dengan hastag #welovereadingandwriting sebagai bagian dari tugas matakuliah Basic Reading and Writing. Literacy Campaign ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bahwa budaya membaca dan menulis adalah bagian yang tidak terpisahkan dari budaya akademik di jenjang pendidikan tinggi. “Dengan mengupload foto aktivitas membaca di waktu senggang (reading for pleasure) diharapkan peserta didik tidak hanya mampu menumbuhkan kesan yang positif dan menyenangkan dalam proses belajar tapi sekaligus turut dalam menyebarkan pesan melalui sosial media bahwa aktivitas membaca dan menulis tersebut sama kerennya dan tidak kalah fun dengan aktivitas jalan-jalan,”  kita demikian penjelasan Astri Hapsari, SS., M.TESOL, salah satu dosen pengampu matakuliah Basic Reading and Writing.