PELATIHAN PENGUATAN METODE & SKILL PEMBELAJARAN BERBASIS STUDENT-CENTERED LEARNING DAN LOKAKARYA PENILAIAN BERBASIS KKNI
Guna meningkatkan pengetahuan dosen dalam memahami perubahan paradigma kurrikulum dan pembelajaran Perguruan Tinggi (PT) pasca diterbitkannya KKNI dan Standar Nasional DIKTI yang menuntut para dosen untuk lebih memahami konsep dasar pembelajaran berbasis SCL (Students Centered Learning) dalam rangka merealisasikan capaian pembelajaran berbasis KKNI melalui standar proses dan standar penilaian berdasarkan Permenristek DIKTI maka Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Penguatan Metodedan Skill Pembelajaran Berbasis SCL dan Penilaian Berbasis KKNI. Salah satu output dari kegiatan tersebut adalah pengembangan RPS (Rencana Pembelajaran Semester), lembar penugasan & rubrik penilaian dari mata kuliah-mata kuliah dalam kurikulum prodi PBI (sesuai dengan format KKNI)
Pelatihan Penguatan Metode dan Skill Pembelajaran Berbasis SCL dan Penilaian Berbasis KKNI bagi Dosen PBI UII dilaksanakan pada hari Kamis dan Jum’at, 13-14 Ramadhan 1438H/ 8-9 Juni 2017 bertempat di Ruang Jasmine, Eastparc Hotel Yogyakarta, Jl. Laksda Adisucipto KM. 6,5 Yogyakarta. Pelatihan di ikuti oleh Dosen PBI UII sebanyak 6 orang.
Dr. Sylvi Dewajani sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut menyampaikan bahwa TCL (Teacher Centered Learning) dan SCL (Student Centered Learning) bukan merupakan metode melainkan sebuah paradigma yaitu perubahan dalam cara memandang beberapa hal dalam proses pembelajaran, diantaranya sebuah pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang sudah jadi (Transfer of Knowledge) menjadi pengetahuan yang merupakan hasil konstruksi, yaitu belajar yang pada awalnya hanya dimaknai sebagai pasif-reseptif menjadi lebih konstruktif. Dalam paradigma lama, proses belajar mengajar yang cenderung menggunakan metode ceramah / kuliah serta hanya menjalankan instruksi yang sudah dirancang menjadi sebuah kegiatan yang mensyaratkan partisipasi aktif mahasiswa dalam membentuk pengetahuan.
“Dalam menyusun rancangan pembelajaran berbasis SCL, dosen harus mampu berkreasi dalam menentukan strategi active learnings yang akan memfasilitasi mahasiswa dalam memenuhi capaian pembelajaran (CP)/ learning outcomes–nya” papar Dr. Sylvi.
Dr. Sylvi selaku pemateri juga menitikberatkan pada syarat mutlak pembelajaran SCL yang tidak hanya menekankan pada hasil belajar tetapi juga proses belajar dalam membentuk kemampuan perserta didik yang salah satunya dilakukan melalui pemberian feedback yang konstruktif dan berkala bagi mahasiswa. Melalui feedback tersebut mahasiswa diharapkan mampu berkaca dari hasil belajarnya, sehingga peta kemampuan dan pengetahuan dirinya tersebut akan lebih mendorong mereka untuk melakukan perbaikan terhadap proses & hasil belajarnya