PBI UII Undang Guru Bahasa Inggris untuk Berbagi Pengalaman Mengajar Selama Pandemi kepada Mahasiswa

Salah satu kegiatan pada mata kuliah Reflective Peer Microteaching (RPM) yang mendapat Hibah Direktorat Pengembangan Akademik (DPA) dengan judul Mentoring Pengembangan Pembelajaran yang Berpusat pada Mahasiswa adalah kegiatan sharing session dengan guru bahasa inggris. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 12 Maret 2022 yang menghadirkan Aris Widaryanti, S.Pd., M.Hum. guru Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Kalasan, sebagai narasumber.

 

Para peserta memaksimalkan kesempatan ini untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang tantangan, hambatan, dan peluang dalam pembelajaran di masa pandemi.  Pada kesempatan ini, guru yang akrab disapa Miss Aris ini membagikan pengalaman beliau dalam permasalahan yang beliau hadapi selama pandemi akibat regulasi pembelajaran yang masih tidak menentu. Perubahan model pembelajaran dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ke Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang kembali pada model PJJ lagi pada dua bulan terakhir ini mengakibatkan perubahan karakteristik dan kondisi siswa yang tidak stabil.

 

Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Menurut Miss Aris, kelas yang interaktif dapat mulai dibangun pada fase PTM karena siswa berada dalam satu ruang kelas yang sama dan berproses pada satu halaman yang sama. Sebaliknya, siswa cenderung cepat bosan dan menjadi pasif dalam interaksi kelas pada fase PJJ karena disparitas sosial yang terjadi. Oleh karena itu, Miss Aris mensiasati masalah tersebut dengan menerapkan blended agar proses pembelajaran berjalan lebih efektif.

 

Kegiatan sharing session yang diikuti oleh mahasiswa pada mata kuliah RPM tersebut berjalan dengan interaktif. Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta menanyakan cara meningkatkan keterlibatan siswa baik dalam pembelajaran sinkron maupun asinkron. Menjawab pertanyaan tersebut, Miss Aris menyarankan untuk menerapkan pendekatan yang berbasis konten. Selanjutnya, Miss Aris menambahkan bahwa penentuan esensi dari setiap materi pembelajaran merupakan hal yang krusial sebagai upaya penyelesaian masalah model pembelajaran yang berubah-ubah.

 

Acara sharing session ini berlangsung dengan lancar dan ditutup dengan penyampaian prinsip yang dimiliki oleh narasumber dalam menghadapi tantangan, hambatan, dan peluang dalam pembelajaran di masa pandemi yaitu “Mementingkan kebutuhan murid apapun kondisinya, anggap mereka teman yang harus dibimbing jadi sama-sama belajar”.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.