Kamis, 11 April 2013 calon peserta PPL Australia jalani seleksi tahap Presentasi dan wawancara. Hadir sebagai penguji adalah Rin Surtantini, M.Hum dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Seni dan Budaya Yogyakarta bersama Ista Maharsi, S.S., M.Hum (staf pengajar Prodi PendidikanBahasa Inggris FPSB UII). Di tahap ini, masing-masing calon peserta dimintai untuk mempresentasikan topik-topik tertentu yang sebelumnya sudah dibagikan, tentu dilakukan dalam Bahasa Inggris. Presentasi dilakukan dalam suasana yang cukup santai namun tetap terkesan serius meski kadang diselingi tawa saat seorang peserta lupa akan kosa kata tertentu.
Wara Anggana atau akrab disapa Wena tampil pertama untuk mempresentasikan tentang kerukunan hidup beragama di Indonesia. Alvyyan Barli sebagai presenter kedua mengungkap geliat dan keunikan kota Yogyakarta. Sedangkan tema ‘Batik’ yang merupakan warisan budaya Indonesia disampaikan oleh Ervina Mayasari, S.Psi. Dalam presentasinya Ervina menyampaikan tentang aneka macam corak batik yang berasal dari berbagai daerah di tanah air dengan ciri khas daerah asal masing-masing, seperti Batik Madura, Batik Jogja, Batik Solo, Batik Pekalongan dan lain sebagainya. Yuli Siswanto sebagai presenter keempat menyajikan potret kehidupan bermasyarakat di Indonesia utamanya perbedaan antara generasi jaman dulu (generasi tua) dengan generasi modern saat ini. Fokus yang dibahas mengenai perbedaan gaya berpakaian, pemikiran, gaya hidup dan gaya berbicara. Menurutnya, perbedaan yang ada bisa dijadikan satu jalan untuk saling belajar dan mengingatkan untuk mendapatkan gaya hidup yang baik.
Presenter kelima, Khulafaur Rosidin menyampaikan topik ‘keragamanan Bahasa Indonesia’. Menurut sebuah penelitian, Indonesia memang memiliki sekitar 742 ragam bahasa daerah. Fantastis bukan..?!? Untuk topik pendidikan di Indonesia disampaikan oleh Rafiah Marifatul M.A. Slogam pendidikan nasional kita yang berasal dari ajaran Ki Hadjar Dewantara ‘Tut Wuri Handayani’ menjadi fokus bahasan yang disampaikannya. Farhandhita Ihsan sebagai presenter ketujuh membahas tentang makanan tradisional dan memilih ‘kupat’ sebagai bahasan utama. Pemilihan ‘kupat’ tersebut bukan semata-mata dari kelezatannya di hari Lebaran saat dipadukan dengan sambal goreng krecek/hati atau opor, tapi juga filosofi yang ada pada ‘kupat’ itu sendiri. Menurut para filosof ‘jawi’, kupat mengandung pengertian tentang pengakuan kesalahan serta permaafan yang dijaman sekarang sudah mulai terkikis oleh gaya hidup modern.
Presenter kedelapan dan juga satu-satunya calon peserta dari angkatan 2012, Cynthia Eka Fitriani menyampaikan topik tentang keindahan alam yang ada di Indonesia, seperti keindahan Gunung Bromo, Taman Laut Raja Ampat, dan juga Danau Toba. Tempat-tempat tersebut layak untuk dikunjungi dan juga dibanggakan sebagai kekayaan keindahan alam Indonesia. Topik permainan tradisional disajikan oleh presenter terakhir, Abdul Aziz Azhari.
Kesembilan peserta tersebut nantinya masih harus melalui tahap seleksi berikutnya berupa ‘performance art’ yang akan digelar sekitar akhir bulan . Selamat berkompetisi di tahap seleksi selanjutnya…