Mahasiswa PBI UII Sukses Jalani KKN Internasional di Malaysia
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Universitas Islam Indonesia (UII), Auracinta Dewakanya, baru-baru ini sukses menyelesaikan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Gembok, Kuala Lumpur, Malaysia. Program yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna, sekaligus berkontribusi pada pengembangan masyarakat setempat.
Dengan latar belakang keberagaman budaya dan dinamika sosial yang unik, KKN Internasional ini diharapkan dapat memperkaya wawasan mahasiswa, meningkatkan kemampuan adaptasi serta intercultural, dan membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi jembatan untuk mempererat kerjasama antara UII dengan institusi pendidikan atau komunitas di Malaysia.
Perjalanan Menuju KKN Internasional
Penerjunan Mahasiswa KKN Internasional Malaysia. Foto: Dok. Pribadi
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, Cinta-sapaan akrabnya-berhasil lolos dan melaksanakan pengabdian di Gombak, Kuala Lumpur, Malaysia dari 30 Januari hingga 28 Februari 2025. Rasa senang dan syukur turut menyelimuti saat dinyatakan terpilih sebagai salah satu peserta KKN Internasional ini.
“Saya sangat senang dan bersyukur karena telah diberi kesempatan untuk merasakan pengalaman KKN di luar negeri. Meskipun sempat merasa khawatir dengan berbagai tantangan yang mungkin muncul, saya yakin program ini dapat memberikan pengalaman berharga dan membentuk saya menjadi pribadi yang lebih tangguh,” ungkapnya.
Sebelum keberangkatan, Cinta menjalani serangkaian persiapan, mulai dari pembekalan, koordinasi awal dengan pengelola sekolah, melengkapi dokumen yang diperlukan, hingga menyusun program kerja. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancatan dan keberhasilan program KKN di Malaysia.
Mengabdi untuk Pendidikan Anak Imigran
Kegiatan KKN Internasional Malaysia. Foto: Dok. Pribadi
Selama sebulan penuh di Gombak, Malaysia, Cinta melaksanakan berbagai program yang berfokus pada bidang Pendidikan. Ia bertugas mengajar mata pelajaran umum hingga keagamaan kepada anak-anak imigran asal Indonesia. Tak hanya itu, ia juga terlibat aktif dalam kegiatan non-akademik seperti pramuka yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.
Kegiatan belajar mengajar dilakukan setiap pagi hingga sore, dilanjutkan pengajaran mengaji di malam hari setelah sholat Maghrib dan Isya’. Selain itu, setiap hari Sabtu, ia turut serta dalam kegiatan Pramuka yang diadakan sebagai bagian dari program pengembangan karakter siswa.
Menariknya, program KKN Internasional ini bisa dikonversi setara dengan KKN reguler dan beberapa mata kuliah lainnya. Hal ini memberikan manfaat tambahan bagi mahasiswa, baik dari segi pengalaman maupun akademik.
Inovasi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Kegiatan Pengajaran Bahasa Inggris. Foto: Dok. Pribadi
Dalam program kerjanya, Cinta memperkenalkan media pembelajaran interaktif Wordwall kepada siswa kelas 4 SD. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan kosakata bahasa Inggris siswa melalui teknologi yang menarik dan mudah diakses. Implementasi media ini mendapat respon positif dari para siswa dan pengelola sekolah.
“Kami juga diberi kebebasan oleh pengelola sekolah untuk melaksanakan program kerja. Saya memilih Wordwall sebagai media pembelajaran karena lebih interaktif dan bisa meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar bahasa Inggris,” jelas Cinta.
Selain mengajar dan menjalankan program kerja, Cinta juga berkesempatan untuk mengeksplorasi berbagai tempat menarik di Kuala Lumpur saat akhir pekan dan hari libur. Hal ini menjadi pengalaman tambahan yang semakin memperkaya wawasan dan pemahamannya tentang bdaya serta kehidupan di Malaysia
Tantangan dan Pembelajaran Berharga
Pelepasan Mahasiswa KKN Internasional. Foto: Dok. Pribadi
Meski seru dan penuh pengalaman menarik, menjalani KKN di luar negeri tentu bukan tanpa tantangan. Cinta mengungkapkan bahwa kondisi lapangan yang dinamis serta siswa dengan karakter dan kebutuhan beragam menjadi tantangan tersendiri dalam menjalankan program kerja. Beberapa program bahkan mengalami perubahan dan ada yang terpaksa dibatalkan.
“Saat beberapa program harus diubah dan dibatalkan, kami langsung berkoordinasi untuk menyusun rencana cadangan. Dukungan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan pengelola sekolah sangat membantu kami dalam menyusun revisi program kerja,” ujarnya.
Dari pengalaman ini, Cinta belajar bahwa komunikasi yang efektif merupakan kunci utama keberhasilan dalam menjalankan program. Selain itu, ia juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul. Kerja sama tim pun menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan bersama.
Inspirasi untuk Masa Depan
Kunjungan ke KBRI Malaysia. Foto: Dok. Pribadi
Partisipasi dalam KKN Internasional ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi Cinta, tetapi juga membuka wawasan baru mengenai pendidikan bagi anak-anak Indonesia di luar negeri. Ia mengaku terinspirasi untuk menjadi seorang pengajar di luar Indonesia dan melihat pentingnya perhatian lebih terhadap standar pendidikan anak-anak imigran.
“Melalui program ini, saya memahami bahwa Pendidikan anak-anak Indonesia di luar negeri masih membutuhkan perhatian lebih. Selain itu, program ini juga membuka peluang bagi saya untuk memperluas jaringan dan bertemu dengan orang-orang luar biasa yang memiliki pengalaman hidup yang inspiratif,” pungkasnya.
Dengan berbagai pengalaman dan wawasan yang diperoleh, Cinta membuktikan bahwa KKN Internasional bukan sekadar ajang pengabdian, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran yang mampu membentuk mahasiswa menjadi individu yang lebih siap menghadapi tantangan global. (RM)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!