Workshop on Career Planning 2020: Buatlah Dream Timeline untuk Merencanakan Karir

Kehidupan profesional setelah wisuda perlu direncanakan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa mahasiswa tingkat akhir memiliki perencanaan karir selepas wisuda.

“80% orang yang mendapat bimbingan karir dari para ahli menyatakan bahwa bimbingan membantu meniti karir mereka, ” ungkap Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Dr.H. Fuad Nashori, S.Psi.,M.Si.,M.Ag., Psikolog. Dalam kata sambutan pada workshop daring career planning yang diadakan oleh Program Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Islam Indonesia (UII) pada Jumat (17/04) melalui  Zoom , Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya menekankan tiga hal penting dalam pengembangan karir, yaitu : kemampuan memahami potensi diri, kemampuan memahami ragam jenis pekerjaan, dan kemampuan membuat perencanaan karir.

Sejalan dengan itu Ketua Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum mengungkapkan bahwa career planning adalah salah satu agenda tahunan Prodi PBI UII yang telah dievaluasi dari tahun ke tahun. “Objektif dari kegiatan ini adalah memperkaya wawasan pada mahasiswa untuk terjun di dunia kerja.”  Selain menghadirkan Laily Amin Fajariyah, M.Pd, sebagai pembicara, workshop ini turut mengundang Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Phil. Emi Zulaifah, M.Sc dan Sekretaris Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Program Sarjana, Rizki Farani, S.Pd., M.Pd. yang hadir ditengah 50 lebih partisipan.

Tidak memiliki rencana cenderung berencana untuk gagal. Membangun karir dan kehidupan profesional tidaklah mudah.  “Buatlah dream timeline dengan waktu yang spesifik dan tujuan berisikan apa yang akan dilakukan, ” ungkap guru yang mendapat Satya Lencana Pendidikan 2019 itu. Semakin spesifik sebuah rencana, semakin bisa diukur peluangnya. Baginya, penting untuk mahasiswa pendidikan memiliki mental yang kuat saat mengajar di kelas. “Apalagi untuk mahasiswa yang sedang PPL (Program Praktek Lapangan) di sekolah yang muridnya beragam. Harus punya mental yang kuat, kalau tidak, bisa down,” jelas guru bahasa Inggris SMPN 5 Panggang Gunung Kidul itu.

Selain mencari kerja, alumni juga memiliki opsi untuk mendaftarkan diri untuk beasiswa. “Dalam CV, menulis pencapaian akademik itu perlu seperti riset dan publikasi,” jelas Laily. Tidak hanya itu, menurutnya aktif di organisasi atau mengadakan kegiatan sosial juga dapat menjadi poin lebih karena dapat mencerminkan kemampuan leadership. “Namun jika teman-teman ada yang mencantumkan pengalaman kerja untuk mendaftar beasiswa, pastikan pengalaman kerja tersebut sejalan dengan bidang yang didaftarkan,” jawab Laily merespon salah satu pertanyaan pada sesi tanya jawab daring.

Dalam workshop tersebut juga diperkenalkan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PBI UII, yang merupakan bagian dari keluarga besar IKA UII. Pengurus IKA PBI dilantik secara resmi tanggal 13 Februari 2020 silam. Pasca kelulusan, alumni diharapkan dapat berkoordinasi dengan baik dengan Prodi melalui beragam program kerja  Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PBI UII yang akan dilakukan di masa mendatang yang dijelaskan oleh Danang Dipo Prastowo, S.Pd, Sekretaris 2 IKA PBI UII

“Alhamdulillah, animo teman-teman mahasiswa tingkat akhir dalam mengikuti workshop ini dan berpartisipasi aktif selama workshop sangat baik. Semoga segala pembekalan dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dapat bermanfaat untuk calon alumni dalam merencanakan karir mereka, “ demikian kesan Astri Hapsari, S.S., M.TESOL selaku host Workshop on Career Planning 2020 (AH).