Calon Peserta PPL Pelajari Budaya Australia

 

Kata bijak yang menyatakan ‘Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’ secara sederhana mengandung pengertian sebagai sebuah proses adaptasi/penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan barunya (baru didatangi/dikunjungi/ditempati). Demikian juga para calon peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Australia yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Untuk membekali para calon peserta yang nantinya akan tinggal dan beraktifitas selama lebih kurang 10 hari, maka pada setiap proses seleksi yang selama ini sudah berlangsung selalu disisipkan materi “Cross Culture Understanding (CCU)” baik dengan menghadirkan warga asli Australia ataupun warga Indonesia yang sudah pernah dan atau sedang tinggal di Australia.

Khusus untuk calon peserta PPL Australia angkatan/periode 7, materi CCU disampaikan oleh salah satu staf pengajar Pendidikan Bahasa Inggris FPSB UII Dr. Anita Dewi langsung dari Australia melalui jaringan internet (percapakan jarak jauh menggunakan software skype), Jumat, 21 Juni 2013 di FPSB UII.

Cara Hidup di Australia. Demikian judul sederhana yang disampaikan oleh ibu Anita (panggilan akrab Dr. Anita Sartika Dewi) pada calon peserta PPL Australia angkatan 7. Dalam materi tersebut, Dr. Anita menyampaikan materi seputar cara hidup keseharian orang Australia yang terbagi dalam 3 bahasan, yakni kehidupan di sekolah, kehidupan di rumah dan juga Australian slang atau bahasa gaul/prokem warga Australia.

Kita doakan semoga materi ‘CCU’ yang disampaikan benar-benar mampu membuat peserta PPL Australia Periode 7 beradaptasi dengan budaya Australia sekaligus mempermudah proses mereka dalam menimba ilmu di negeri orang. Amiin.

Direktur RELO: Pengajar Bahasa Inggris Harus Lebih Kreatif

 

Direktur RELO (Regional English Language Office) dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, Erran Williams berkunjung ke Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia, Selasa, 18 Juni 2013. Kehadirnya bersama Manager of Program Development International Program UII, Herman Felani, S.S., MA disambut hangat oleh staf pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) yang sebagian besar adalah peserta Center of Academic Excellence Workshop Series (hasil kerjasama IP UII dengan English Language Fellow dari RELO), staf pengajar Prodi Hubungan Internasioal FSB UII serta Dekan FPSB UII, H. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psikolog.

Menanggapi perkembangan bidang informasi dan teknologi yang semakin pesat, Erran William berpesan agar para pengajar bahasa Inggris (guru, dosen) senantiasa menggali kreatiitas dalam penyampaian materi dan berpikir ‘out of the box’ atau berpikir diluar kebiasaan/kebanyakan orang. “Para peserta didik memiliki energi untuk belajar dan mendapat inspirasi dari seorang guru yang kreatif,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu juga Erran William memperkenalkan beberapa program Kedutaan Besar Amerika Serikat di bidang pendidikan, khususnya program-program yang membantu guru bahasa Inggris untuk meningkatkan profesionalisme mereka, seperti: grants yang ditawarkan untuk pengembangan profesi, beasiswa, jurnal pembelajaran bahasa Inggris (English Teaching Forum) dan sumber bahan ajar bahasa Inggris (resources) yang dapat dengan mudah didapatkan di www.americaenglish.state.gov.

Calon Peserta PPL, Belajar Cara Mengajar

 

PPL-Pelatihan-Metode-Mengajar

Penyampaian materi ataupun metode mengajar menjadi salah satu kunci utama untuk memudahkan seorang pengajar dalam menyampaikan materi kepada siswa. Dan sebagai salah satu bekal mengajar bagi calon peserta PPL Australia angkatan 7 yang nantinya juga bertugas untuk mengajar Bahasa Indonesia kepada siswa-siswi Dromana, Rosebu, dan Mornington Seconday College, Panitia seleksi memfasilitasi dengan memberikan pelatihan metode mengajar Bahasa Indonesia yang disampaikan oleh Tri Sugiarto, S.S, Senin, 3 Juni 2013.

Dalam pelatihan ini, Tri Sugiarto memberikan materi yang mirip dengan proses saat kita belajar Bahasa Inggris, seperti membaca (reading), mendengarkan (listening), menulis (writing), serta kosa-kata yang dikemas sedemikian rupa hingga siswa akan terhindar dari rasa ‘bosan’. Peserta juga diajak untuk menikmati video pendek yang menceritakan tentang proses pengajaran Bahasa Indonesia di negeri Kanguru tersebut sekaligus praktek mengajar (micro teaching).

Pak Tri Sugiarto berpesan kepada calon peserta PPL untuk bisa memasukkan games, unsur-unsur reading, writing, listening serta kebudayaan Indonesia dalam proses mengajar Bahasa Indonesia tersebut.

Semoga metode pengajaran yang didapat benar-benar mampu menjadi bekal penting bagi calon peserta PPL. Amiin.