SEPTIANA DHITA ALFIANTI, WISUDAWATI TERBAIK PBI UII (PERIODE V – 2016/2017)

Pada Sabtu (29/7) Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar prosesi wisuda untuk jenjang Magister, Sarjana, dan Ahli Madya periode V Tahun Akademik  2016/ 2017 di ruang Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir. Prosesi wisuda diikuti oleh 1.100 wisudawan/ wisudawati yang terdiri atas 615 wisudawan regular dan 485 wisudawan dengan predikat CumLaude.

Septiana Dhita Alfianti adalah salah satu mahasiswi dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) angkatan 2013 yang sekaligus sebagai peraih predikat CumLaude. Dhita-sapaan akrabnya tercatat menyelesaikan masa studinya dalam waktu 3 tahun 5 bulan. Adapun skripsi yang dipersembahkannya  berjudul “Descriptive Study on Language Learning Strategies Used by The Students in Learning Speaking in Daily Communication Class of English Language Education Department Islamic University of Indonesia 2016/2017”.

Dhita menuturkan bahwa untuk meraih predikat CumLaude dan masa studi yang pendek kuncinya adalah punya skala prioritas, self-motivation, rutin berkonsultasi dengan DPA (Dosen Pembimbing Akademik)/ DPS (Dosen Pembimbing Skripsi) ketika menemukan permasalahan akademik dan yang paling utama adalah terus belajar, melawan rasa malas, dan berdo’a kepada Allah SWT. “Bersyukur, terharu saat menjadi wisudawati dengan predikat CumLaude dan Alhamdulillah orang tua ikut bangga atas hasil kuliah saya selama ini” tutur Dhita.

Saat kuliah Dhita juga aktif dalam berbagai kegiatan kampus dan organisasi kemahasiswaan, seperti menjadi koordinator Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PBI UII, menjadi staf publikasi, dekorasi dan dokumentasi pada konferensi internasional JETA & IELTCON 2014 serta menjadi bendahara kegiatan Makrab Elegant PBI UII. Salah satu capaian akademik/ non-akademik tertinggi Dhita lainnya adalah menjadi peserta pertukaran calon guru ke Thailand selama 1 bulan pada tahun 2016 yang lalu. Dhita menjadi salah satu delegasi dari UII dalam program SEAMEO Pre-service Teacher Exchange tersebut.  Aktif di organisasi kemahasiswaan bukan berarti ia mengesampingkan aktivitas akademiknya, justru Dhita mendapatkan banyak pengalaman, pembelajaran dan pengayaan kemampuan soft-skill yang tidak selalu mahasiswa bisa peroleh di dalam kelas.

“Memotivasi diri untuk lebih maksimal dalam mengerjakan segala sesuatu, baik yang berkaitan dengan tugas akademik maupun organisasi kemahasiswan, agar hasil yang kita peroleh juga optimal untuk keduanya” jelas perempuan kelahiran Pekanbaru tersebut.

Bagi Dhita, yang terpenting adalah melawan rasa malas, karena “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Lebih lanjut, Dhita mengungkapkan bahwa dirinya mempunyai motto “Man Jadda Wa Jadda (Barangsiapa bersungguh- sungguh pasti akan berhasil)”. Good Luck Dhita for your next steps and venture in life!

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.