Prodi PBI FPSB UII Gelar Kuliah Umum

(Inspiring) English Teacher, Your Promising Career. Demikian tema kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis, 18 Shafar 1438 H/18 November 2016 di Auditorium FPSB UII dengan menghadirkan Rasman, S.Pd., MA sebagai pemateri.

Dalam paparannya, Master of TEFL Graduated from Birmingham University (LPDP Kementerian Keuangan RI Awardee) ini banyak menyampaikan materi tentang cara atau metode mengajar yang memang penting untuk dipelajari. Namun menurutnya, yang lebih penting adalah identitas atau kekhasan yang dimiliki oleh seorang guru sehingga mampu menjadi inspirasi bagi peserta didik/siswa yang diajar dan juga mampu membantu guru-guru lain untuk menjadi inspirator.

Usai kuliah umum, peserta mendapat kesempatan untuk bertukar pengalaman atau berdiskusi dengan para mahasiswa PBI yang sudah ikut sebagai peserta PPL Australia dan juga PPL Thailand. 

Sumbangsih PBI UII Dalam Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Guru dan Lulusan Prodi Melalui Workshop IELTS: Tips and Tricks

Kunci penting dalam mengerjakan IELTS adalah ‘give what IELTS wants” : Beri apa yang IELTS inginkan, jangan berlebihan. Misal jika IELTS minta jawaban 2 kata, maka ya jawabnya hanya 2 kata. Tidak lebih!”. Demikian disampaikan oleh Ista Maharsi, S.S., M. Hum selaku pemateri kepada peserta Workshop IELTS: Tips and Tricks di Gedung  Moh. Hatta (Perpustakaan UII), pada Jumat, 11 Shafar 1438 H/11 November 2016.

 

Ista Maharani menambahkan bahwa untuk wilayah Asia, skor 7 (IELTS) sudah termasuk kategori bagus. Untuk keperluan beasiswa ke luar negeri pun biasanya institusi pendidikan tinggi di luar negeri mensyarakatkan skor IELTS minimal 6,5. Lebih jauh Ista menerangkan bahwa IELTS terdiri dari 4 bagian soal, yakni listening (40 questions, 30 minutes + 10 minutes transfer time), reading (40 questions, 60 minutes), writing (2 task, 60 minutes), and speaking (3 task, 11-15 minutes).

“There are two different IELTS modules: Academic and General Training. Speaking and listening tests are the same. Reading and writing tests are different”, ungkapnya. Academics module menurutnya dipergunakan untuk mereka yang ingin studi lanjut (dalam/luar negeri) pada perguruan tinggi yang levelnya lebih tinggi maupun untuk bekerja di beberapa lembaga profesional, seperti dokter, perawat, pilot, dll.  Sedangkan General Training Module lebih digunakan untuk kepentingan bepergian ke negeri pengguna Bahasa Inggris ataupun studi lanjut ke luar negeri dengan level perguruan tinggi/fakultas yang lebih rendah.

Workshop IELTS tersebut merupakan bagian dari rangkaian program optimasi laboratorium bahasa prodi PBI UII (dari 3 rangkaian workshop) yang didedikasikan bagi pengembangan keilmuan dan ketrampilan berbahasa Inggris serta pengembangan profesional peserta, khususnya dalam konteks workshop ini adalah para guru dan lulusan prodi yang berencana untuk melanjutkan studinya di jenjang Master dan Doktoral di luar negeri. Peserta menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan workshop sehari (one-day workshop) tersebut yang dinilai sangat informatif dan intensif dalam mengupas trik-trik penyelesaian soalan IELTS.

Workshop Pengenalan Aplikasi Pendekatan Multiliterasi Dalam Pengajaran Bahasa Inggris oleh Prodi PBI UII

Di jaman informasi dan teknologi komunikasi seperti sekarang ini dimana informasi (baik yang bersifat tulis/ text, visual maupun  audio) dari berbagai media membanjiri kehidupan kita setiap hari, diperlukan sebuah pemahaman dan kompetensi yang komprehensif untuk mensikapi hal tersebut. Fenomena ini tentu dapat berdampak positif maupun bisa jadi berakibat kurang baik bagi kehidupan masyarakat. Melalui workshop aplikasi pendekatan multiliterasi dalam pembelajaran, salah satu dosen/ staf pengajar Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII ingin berbagi hal positif tentang bagaimana mendesain sebuah pembelajaran bahasa yang menarik sekaligus bermakna dengan memanfaatkan berbagai jenis informasi yang berasal dari berbagai sumber (offline dan online)  dan dalam perwujudannya yang beraneka ragam tersebut (seperti: iklan, foto, video dan blog)   

 

Multiliteracies Approach (pendekatan multiliterasi):  Best Practices for English Learning, menjadi tema workshop yang diantarkan oleh staf pengajar prodi PBI FPSB UII, Astri Hapsari, M.TESOL yang hadir sebagai pemateri untuk para guru Bahasa Inggris se Daerah Istimewa Yogyakarta.  Workshop diselenggarakan pada hari Kamis, 10 Shafar 1438 H/10 November 2016 di Laboratorium Bahasa Gedung  Moh. Hatta Kampus Terpadu UII. Program ini merupakan bagian dari program optimalisasi Laboratorium Bahasa prodi PBI UII dan juga merupakan program kerja rutin sebagai aplikasi dari local genius prodi, yaitu penggunaan teknologi dalam pembelajaran (ICT in Education).

Dalam paparannya, Astri Hapsari mengingatkan kepada para peserta (guru2 Bahasa Inggris) akan era pembelajaran saat ini yang multi-modals atau tidak lagi bergantung dari sumber-sumber cetak, melainkan sudah menggunakan sumber-sumber lain, seperti website, aplikasi smartphone, dan lain sebagainya. Menurutnya kondisi tersebut haruslah disikapi juga dengan pendekatan multiliterasi dalam mengajar Bahasa Inggris. “Kita harus tahu proses pengetahuan yang dialami peserta didik kita. Anak-anak harus dibimbing untuk mengalami, memahami/mengkonsep, menganalisa dan mengaplikasikan multiliterasi. Jangan sampai kita mengajarkan/menerapkan aplikasi multiliterasi sebelum kita memberikan atau membantu mereka memahami, mengkonsep dan mengalanisanya”, ungkapnya.

Lebih jauh Astri Hapsari mengemukakan pentingnya memanfaatkan hasil karya fotografi yang saat ini sudah sangat mudah didapatkan oleh peserta didik melalui gadget-gadget canggih yang mereka miliki untuk mengajarkan visual literasi, karena melalui media fotografi tersebut anak didik akan cenderung lebih termotivasi. Peserta akhirnya diajak untuk mempraktekan visual literasi dengan memanfaatkan foto pada headline news yang berasal dari beberapa situs berita online. Astri juga berharap agar para guru dapat memanfaatkan media blog dalan proses pembelajaran secara lebih maksimal.

Sementara ketua penitia penyelenggara workshop, Rizki Farani, S.Pd., M.Pd menjelaskan bahwa karakter utama dari pendekatan tersebut adalah penggunaan berbagai macam media dalam satu pertemuan pembelajaran bahasa Inggris. “Guru bisa mengombinasikan media pembelajaran mulai dari media cetak sampai media digital. Penggunaan media yang bervariasi diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris tetapi guru tetap harus mempertimbangkan kesiapan dan kemampuan siswa dalam menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan pelatihan atau pengenalan khusus tentang media yang akan digunakan kepada siswa sebelum pembelajaran berlangsung. Penggunaan teknologi dengan literasi yang baik dapat mendukung proses pembelajaran yang tepat guna”, jelasnya.

Peserta PPL Australia Pamit Wakil Rektor III

Didampingi beberapa staf pengajar (dosen) yang juga panitia seleksi Paktek Pengalaman Lapangan (PPL) Australia Periode X, 6 (enam) orang mahasiswa Calon Peserta PPL Australia Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Gebri Adinda, Egista Pregi Fetimaghribi, Mila Minhatul Maula, Siti Maryam, Kinanthi Tiasadi dan Muhammad Ardan Firdaus Kusuma W. menghadap Wakil Rektor III UII, Dr. Abdul Jamil, SH., MH untuk berpamitan, Kamis, 5 Muharram 1438 H/6 Oktober 2016. Keenamnya dijadwalkan akan terbang ke Australia pada hari Minggu, 08 Muharram 1438 H/09 Oktober 2016 dan pulang kembali ke tanah air pada 22 Muharram 1438 H/23 Oktober 2016.

 

 

Dalam pesannya sosok yang dikenal sebagai pembela kepentingan mahasiswa ini berharap agar para mahasiswa bisa memanfaatkan sekaligus menikmati keikutsertaan di program PPL tersebut secara optimal. “Semoga bisa menjadi pengalaman yang luar biasa bagi mahasiswa, karena yang paling penting dan paling bermakna dalam proses pembelajaran itu adalah eksperimennya. Pengalaman adalah hal yang paling membekas (akan berkesan sepanjang sejarah hidup seseorang). Teori di kelas tidak akan bermakna kalau tidak dipraktekan”, ungkapnya.

 

Kepada pengelola Prodi PBI pak Jamil juga berharap agar waktu pelaksanaan PPL Australia bisa diperpanjang atau ditambah. Tidak hanya 1 minggu, tapi bisa satu bulan, 2 bulan atau bahkan lebih. Selain memang untuk lebih mendapatkan banyak pengalaman bagi mahasiswa, perpanjangan waktu tersebut juga dimaksudkan agar lebih sepadan dengan proses seleksi PPL yang membutuhkan waktu cukup lama dan cukup melelahkan bagi peserta maupun panitia seleksi. “Prosesnya kan panjang. Jadi eman-eman kalau hanya 1 minggu”, tambahnya.  Kepada pengelola Pak Jamil juga mengharapkan agar PPL Australia tersebut bisa dikonversikan ke mata kuliah tertentu supaya ada kesan dan semangat tersendiri. .

Tak lupa kepada para peserta Pak Jamil juga berpesan agar senantiasa menjaga nama baik UII.

PBI FPSB UII Terima Tim Akreditasi BAN PT

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas islam Indonesia (UII) menerima 2 (dua) orang utusan/asesor dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tingg (PT) untuk melakukan asesmen lapangan terhadap berkas borang akreditas yang sudah diajukan. Beliau adalah Prof. Dr. Baso Jabu,  M. Hum dari Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Dr. Ngadiso, M.Pd. dari Universitas Negeri Surakarta (UNS). Keduanya diterima dengan hangat oleh Rektor  UII (Dr. Harsoyo, M.Sc. Ph.D), Wakil Rektor I UII (Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI), Dekan FPSB UII ( Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA. HRM., Psikolog), Wakil Dekan FPSB UII (Dr. Hepi Wahyuningsih, M.Si,)

Ketua Prodi. PBI (Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum), Sekretaris Prodi PBI (Rizki Farani, S.Pd., M.Pd) beserta segenap staf pengajar dan kependidikan FPSB UII di Laboratorium Bahasa, Gedung Moh. Hatta (Perpustakaan UII), Rabu, 17 Dzul Hijjah 1437 H/19 September 2016.

Dr. Harsoyo, M.Sc. Ph.D dalam sambutannya menegaskan komitmen UII yang terus berupaya berbenah/ meningkatkan kualitas UII bukan hanya untuk memperoleh akreditasi nasional tapi juga akreditasi internasional seperti halnya yang sudah didapatken oleh Prodi Teknik Sipil FTSP UII dari JABEE (Jepang). Adapun upaya-upaya yang sudah dilakukan UII antara lain memotivasi dosen-dosen untuk melakukan penelitian dengan memberikan bantuan dana yang cukup besar, mendorong dan memfasilitasi (beasiswa) bagi dosen untuk studi lanjut S3, menambah jumlah dosen agar diperoleh rasio yang lebih tepat, serta pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan dalam rangka memberikan fasilitas/layanan yang lebih baik.    

Dalam penyambutan tersebut, kedua utusan juga memperoleh penjelasan serta ‘demo’ singkat seputar smart class  yang disampaikan langsung oleh Ka. Prodi PBI, irma Windy Astuti, S.S., M.Hum. Sejurus kemudian, keduanya menyempatkan diri meninjau koleksi buku dan sistem peminjaman yang ada di perpustakaan UII, meninjau ruang kelas, ruang dosen PBI, ruang pertemuan mahasiswa (SAC) sebelum akhirnya melakukan verifikasi dan validasi berkas borang prodi PBI di ruang audiovisual dan berkas borang fakultas di ruang sidang dekanat FPSB UII. Jelang siang, Prof. Dr. Baso Jabu, M.Hum yang sudah selesai melakukan verifikasi berkas fakultas melakukan wawancara dengan para mahasiswa dan alumni prodi PBI.

Proses verifikasi data diakhiri dengan penyerahan hasil pemeriksaan dari kedua asesor kepada Ka. Prodi PBI dan Dekan FPSB UII.