SERIES OF TRAININGS DAN PRE-DEPARTURE ACTIVITIES PROGRAM PPL AUSTRALIA PBI UII: PEMUTAKHIRAN PROGRAM PEMBEKALAN UNTUK PPL AUSTRALIA AWARDEES 2016

 PPL Australia adalah  salah satu program unggulan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII yang telah terselenggara sejak tahun 2007. Setiap tahun melalui program ini, Prodi PBI UII mengirimkan mahasiswa / mahasiswi berprestasinya ke Melbourne, Australia.  Mahasiswa/i terpilih tersebut berangkat ke Australia dan berkesempatan untuk mengajarkan Bahasa Indonesia dan kebudayaan Indonesia kepada murid-murid yang ada di 3 sekolah menengah yang ada disana yaitu Mornington Secondary College, Dromana Secondary College dan Rosebud Secondary College. Mahasiswa/i juga akan tinggal bersama keluarga angkatnya (host family) selama mengikuti program PPL Australia tersebut. Selama dua minggu berada di Australia, mahasiswa PBI otomatis mendapatkan kesempatan emas untuk berbaur dan berinteraksi langsung dalam bahasa Inggris dengan keluarga dan teman baru mereka  disana serta secara langsung mengenal budaya masyarakat negeri kangguru tersebut.

Tahun ini, setelah melalui tahapan seleksi, 6 orang awardees PPL Australia diberikan pembekalan berupa series of trainings , yang meliputi Pelatihan Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) pada tanggal 12 Mei 2016 dengan pemateri Intan Pradita S.S., M.Hum, pelatihan keimigrasian, pada tanggal 19 Mei 2016 dengan pemateri Adam Anshori, S.S., MA, pelatihan Cross, Cultural Understanding pada tanggal 12 Juni 2016 dengan pemateri Anita Dewi, PhD (perwakilan Prodi PBI UII di Melbourne, Australia ) dan juga menghadirkan alumni PPL Australia yaitu Muhammad Mukhlas dan Aryo Arifuddin. Series of trainings tersebut diakhiri dengan pre-departure activities, berupa Workshop on Intercultural Competence in Language Teaching, Workshop on Video Recording and Editing, dan Team Building.

Beberapa minggu sbelumnya, para awardees telah melewati 5 tahapan proses seleksi yakni seleksi dokumen, seleksi presentasi tentang Indonesia, seleksi presentasi tentang Art performance, seleksi Art performance dan tespsikologi.

Penanggungjawab pelaksana program PPL Autralia 2016,   Astri Hapsari. S.S., M.TESOL, menuturkan bahwa untuk tahun ini sesuai timeline yang direncanakan keenam awardees akan diberangkatkan pada akhir bulan Agustus, bersamaan dengan dimulainya musim semi di Melbourne. Beliau berharap dengan pembekalan yang lebih baik, pelaksanaan dan hasil dari  program PPL Australia tahun ini bisa menyamaikesuksesan program serupa di tahun-tahun sebelumnya. Program PPL Australia tahunini akan menjadi program yang ke 10 sejak awal dimulainya sekitar tahun 2007 lalu saat diinisiasi oleh prodi D3 Bahasa Inggris UII.

 

 

 

 

INDONESIA-VIETNAM-THAILAND YOUTH CULTURAL EXCHANGE PROGRAM: Napak Tilas Pengalaman & Kegiatan Mahasiswa Prodi PBI UII di Kawasan ASEAN.

Learning beyond classroom walls tidak sekedar menjadi catch-phrase dalam perspektif pembelajaran di era digital dan global seperti sekarang ini, konsep belajar hingga menembus batas ruang-ruang kelas tersebut telah menjadi semangat bersama dan sebuah budaya yang ingin terus dikembangkan oleh seluruh civitas akademika prodi Pendidikan Bahasa Inggris UII, baik oleh dosen, mahasiswa maupun alumninya. Semangat tersebut juga banyak mendapat dukungan dari fakultas (FPSB UII) dan Universitas Islam Indonesia.

Belum lama ini dua mahasiswa PBI UII angkatan ketiga yaitu Mia Rahmania dan Muhammad Mukhlas kembali mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan Youth Exchange Program di kawasan ASEAN.

Mia Rahmania berkesempatan mengikuti Indonesia-Vietnam Youth Friendship Program pada 20 – 26 Maret 2016 lalu yang mengambil lokasi kegiatan di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Adapun Muhammad Mukhlas berpartisipasi dalam Indonesia-Thailand Youth Cultural Exchange Program yang dipusatkan di Thailand pada 22-27 Januari 2016.

Berbagai kegiatan seperti kunjungan, diskusi dan pertukaran kebudayaan mereka ikuti bersama-sama dengan peserta dari kedua negara yang berasal dari berbagai propinsi dan perguruan tinggi.

Dari sekian banyak kegiatan yang diikutinya selama hampir 1 minggu tersebut, Mia menuturkan dengan antusias salah satu kegiatan kunjungannya yaitu  ke Konsulat Jendral RI di  Vietnam selatan dan kegiatannya mengajar BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) kepada mahasiswa dan mahasiswi Vietnam di Universital Social Sciences & Humanities. Menjelang akhir kunjungannya, Mia dan mahasiswa/i UII juga didaulat untuk menampilkan art performance berupa pertunjukkan lagu tradisional dan tari gandrung.

Sementara itu, Mukhlas menyampaikan bahwa salah satu objective dari program yang diikutinya adalah selain dalam rangka meningkatkan mobilitas internasional menyambut Masyarakat Ekonomi Asean 2015, ia dan beberapa mahasiswa yang merupakan delegasi dari UII, dikirim ke berbagai forum serupa di ASEAN dalam rangka mendukung upaya internasionalisasi dalam bidang pendidikan; sebuah keniscayaan, tantangan, dan sekaligus peluang yang akan dihadapi oleh lulusan-lulusan perguruan tinggi di Indonesia kedepan. Sama halnya dengan Mia yang berkunjung ke Vietnam, Muhammad Mukhlas dan delegasi UII lainnya juga diberikan kesempatan untuk menampilkan kebudayaan seperti tari tradisional daerah sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan kebudayaan dan  kearifan lokal Indonesia. Selain menampilkan seni budaya, Mukhlas dan rombongan juga berkesempatan untuk mengunjungi Universtias Thammasat, salah satu universitas tertua di Thailand dan mengunjungi kediaman Raja, Green Palace.

Berpartisipasi dalam kunjungan internasional tersebut merupakan sebuah keberuntungan bagi mahasiswa karena mereka berkesempatan mendapatkan first-hand experience dalam berinteraksi dengan kebudayaan baru yang tidak hanya mengayakan tetapi juga memberikan konfirmasi terhadap apa yang mereka pelajari di kampus. Baik Mia maupun Mukhlas merasa sangat antusias dapat mengikuti Youth Cultural Exchange Program tersebut dan ingin dapat kembali berkunjung ke negara ASEAN lainnya untuk lebih mengenal kebudayaan mereka disamping memperkenalkan bahasa, budaya dan keramahtamahan orang Indonesia sembari menimba dan berbagi ilmu sebagai akademisi yang dibanggakan oleh prodi dan Universitas Islam Indonesia.

 

BERPRESTASI DAN BERBAGI: TEACHING WORKSHOP OLEH MAHASISWA PBI (ALUMNI EPIC CAMP 2016)

Sesuai dengan nama dan tema program EPIC, yaitu Empowered, Prepared, Inspired, and Connected, sebuah program pre-service teacher training yang diselenggarakan oleh RELO (Regional English Language Office) sebuah divisi pendidikan Kedutaan Amerika Serikat, pada tanggal 17 Mei 2016, salah satu EPIC camper atau alumni EPIC camp 2016 yang juga mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris UII tahun ke-4 yaitu Rahma Nuzulia bersama dosen kelas Microteaching, Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum., dan salah seorang fasilitator EPIC program yaitu Sean Stellfox, M.A., mengadakan sharing session yang diberi tajuk Workshop on Teaching: Modelling and Scaffolding.

Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 120 menit tersebut dihadiri oleh mahasiswa prodi PBI UII yang juga peserta kelas Microteaching, alumni dan beberapa dosen prodi. Dalam workshop tersebut Rahma Nuzulia membagikan pengalamannya selama dua pekan mengikuti program EPIC Camp: Pre-service teacher training di Bukittinggi.

Rahma banyak menyampaikan berbagai benefits yang dia peroleh dari keikutsertaannya di program tersebut. Sesi sharing tersebut, sebagaimana ia sampaikan, bertujuan untuk memotivasi adik-adik angkatannya di PBI UII untuk mengikuti program yang berbasiskan beasiswa pelatihan tersebut ditahun-tahun berikutnya. Melalui kegiatan EPIC Camp, Rahma berkesempatan menimba ilmu English Language Teaching dari para master teacher dan trainer yang bertindak sebagai fasilitator program. Di awal sharing session tersebut, Rahma dengan semangat memaparkan tahapan dan prosedur seleksi dan kegiatan camp tersebut.

Di bagian kedua sharing session, melalui format team-teaching dengan Sean Stellfox, Rahma mengantarkan beberapa materi menarik yang merupakan replika dari aktivitas dan pelatihan yang diikutinya. Rahma mengajak peserta workshop untuk berdiskusi, melakukan role-play, bermain ice-breaking games/ activities dan menyanyikan beberapa lagu bahasa Inggris sebagai media pembelajaran. Peserta workshop yang juga mahasiswa kelas Microteaching tampak engaged dan antusias berpartisipasi dalam kegiatan yang menambah referensi teknik mengajar mereka tersebut. Di akhir sesi, Sean Stellfox menyampaikan materi tentang teknik scaffolding untuk memfasilitasi pembelajaran bahasa asing. Sesi workshop kemudian ditutup dengan memberikan beberapa contoh aktivitas refleksi pembelajaran (learning reflection) sebagai bagian dari evaluasi mengajar guru. 

Kedepan prodi berharap akan semakin banyak mahasiswa PBI UII yang terpilih untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengayaan teaching-learning seperti EPIC Camp yang diselenggarakan oleh RELO-US Embassy tersebut. Prodi sangat mengapresiasi prestasi Rahma sebagai alumni EPIC Camp 2016 dan berterima kasih atas peran aktif dan kontribusinya dalam membagikan ilmu, semangat dan pengalamannya.