Diseminasi Hasil Riset Kolaboratif Prodi PBI UII di Forum ICONIC 2016

Memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), masyarakat dituntut untuk lebih kompetitif secara intelektual keilmuan dan juga terampil dalam bidang yang menjadi keahliannya. Adapun salah satu indikator kemajuan sebuah lembaga/ unit akademik di era global  seperti sekarang ini adalah kemampuannya mendorong sivitas akademikanya untuk berkarya produktif baik dalam bentuk pengembangan kualitas pengajaran dan pembelajaran maupun dalam bentuk karya riset/ penelitian yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pengayaan perspektif bidang keilmuannya

 

 

 

Dengan semangat pengembangan diatas, prodi Pendidikan Bahasa Inggris  (PBI) UII terus berupaya meningkatkan atmosfer riset khususnya yang melibatkan sinergi antara dosen dan mahasiswanya. Salah satu contoh karya riset hasil kolaborasi dari dosen prodi (Intan Pradita, M.Hum.) dan salah satu mahasiswa PBI UII (Muhammad Mukhlas) ini adalah sebuah penelitian yang berjudul Developing Research Competencies of Pre-Service English Teachers through Teachers’ Diary.  Riset tersebut meneliti tentang tingkat performa dan kebutuhan pre-service teachers dengan tujuan untuk mengedukasi mereka agar memiliki nilai/ value profesionalisme dalam diri mereka.  Hasil dari riset tersebut juga telah berhasil dipresentasikan oleh Muhammad Mukhlas dalam forum ICONIC (International Conference of Integrated Intellectual Community) tahun2016yang diselenggarakan pada tanggal 28-30 Oktober bertempat di Technische Universität Hamburg, Hamburg,  Jerman dan diterbitkan dalam proceeding dan Indonesian Scholar Journal. Konferensi internasional tersebut juga menjadi teramat spesial karena  dihadiri juga oleh Presiden ke 3 Republik Indonesia Prof. Ing.  Bacharudin Jusuf Habibie yang didaulat menjadi Keynote Speaker pada kegiatan yang diselenggarakan oleh PPI (PerhimpunanPelajar Indonesia) Jerman tersebut. 


Mengenai riset yang dipresentasikannya, Muhammad Muhklas menngarisbawahi bahwa
Teachers’ Diary berpotensi untuk digunakan sebagai media pengembangan kemampuan riset pre-service English teacher terutama untuk memfasilitasi minat dan kemampuan action research (Penelitian Tindakan Kelas) mereka, salah satunya dalam kegiatan praktik / praktikum mengajar. Lebih jauh, Mukhlas menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orangtua yang telah memberikannya dukungan,  kepada Intan Pradita,  S. S., M. Hum yang telah banyak membantu dalam riset tersebut, kepada Fakultas dan Prodi PBI UII, kepada  para dosen serta semua pihak yang telah banyak mendukungnya sehingga mampu membawa nama UII ke kancah internasional.  Mukhlas menutup dengan harapan bahwa upaya dan hasil risetnya dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya,  khususnya dalam konteks pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris.  Ia juga berharap akan lebih banyak lagi muncul peneliti-peneliti muda dari UII yang mampu memberikan kontribusi di dunia akademik melalui riset-riset mereka.

Keikutsertaan Prodi PBI UII dalam 2016 AAU English Camp

English Camp merupakan salah satu kegiatan temu mahasiswa dan prodi Bahasa Inggris yang rutin diikuti oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII . Kegiatan yang diselenggarakan oleh AAU (Akademi Angkatan Udara) Yogyakarta ini mempertemukan mahasiswa dari beberapa prodi Bahasa Inggris dalam sebuah rangkaian acara yang dikemas dengan format camp yang diisi dengan berbagai kegiatan pembelajaran bahasa dan budaya yang positif. Pada tahun 2016 ini, kegiatan English Camp diselenggarakan pada tanggal 29 September – 1 Oktober 2016, dan dalam kesempatan tersebut,  Prodi PBI UII diwakili olehlima mahasiswanya, yaitu: Danang Dipo, HM Zaha, Merlina Rahma H, Yunita Wahyu W, Cahyani Dwi R.

 

English Camp yang berlangsung selama  3 hari 2  malamtersebut diisi dengan berbagai  kegiatan  yang diantarkan dan dilakukan dalam Bahasa Inggris (sebagai bahasa pengantar dan alat / media komunikasinya). Dalam kegiatan tersebut mahasiswa terlibat dalam beberapaaktifitas diantaranya: mempresentasikan profil prodi PBI, mendiskusikan tema cross-cultural understanding, mengikuti seminar Drug Abuse yang disampaikan langsung oleh ketua BNN (Badan Narkotika Nasional) Daerah Istimewa Yogyakarta, dan menampilkan cultural performance. Selain itu mahasiswa juga berkesempatan untuk diajak mengunjungi museum Dirgantara AAU.Dalam sesi cultural performance, mahasiswa PBI UII menampilkan kreatifitas mereka berupa permainan pantun bersambung. Sementara itu jalan sehat, outbound dan upacara penutupan mengisi kegiatan peserta di hari terakhir camp.

Perwakilan mahasiswa PBI UII menyampaikan terdapat banyak manfaat yang diperoleh  melalui keikutsertaannya dalam  kegiatan tersebut, diantaranya: pengalaman dan pengetahuan berharga dalam bidang penerbangan selain tentunya jalinan pertemanan dan jejaring dengan para peserta dari 11 universitas dan dari AAU sendiri. Kegiatan tersebut juga dinilai sangat relevan oleh salah satu perwakilan peserta, khususnya sebagai ajang untuk terus mengasah kemampuan berkomunikasinya dalam bahasa Inggris, dan sebagai bentuk praktek wicara yang otentik diluar perkuliahan dan diluar kegiatan klub Bahasa Inggris yang mereka biasa ikuti di PBI dan di lingkungan kampus UII.

Prodi PBI FPSB UII Gelar Kuliah Umum

(Inspiring) English Teacher, Your Promising Career. Demikian tema kuliah umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis, 18 Shafar 1438 H/18 November 2016 di Auditorium FPSB UII dengan menghadirkan Rasman, S.Pd., MA sebagai pemateri.

Dalam paparannya, Master of TEFL Graduated from Birmingham University (LPDP Kementerian Keuangan RI Awardee) ini banyak menyampaikan materi tentang cara atau metode mengajar yang memang penting untuk dipelajari. Namun menurutnya, yang lebih penting adalah identitas atau kekhasan yang dimiliki oleh seorang guru sehingga mampu menjadi inspirasi bagi peserta didik/siswa yang diajar dan juga mampu membantu guru-guru lain untuk menjadi inspirator.

Usai kuliah umum, peserta mendapat kesempatan untuk bertukar pengalaman atau berdiskusi dengan para mahasiswa PBI yang sudah ikut sebagai peserta PPL Australia dan juga PPL Thailand. 

Sumbangsih PBI UII Dalam Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris Guru dan Lulusan Prodi Melalui Workshop IELTS: Tips and Tricks

Kunci penting dalam mengerjakan IELTS adalah ‘give what IELTS wants” : Beri apa yang IELTS inginkan, jangan berlebihan. Misal jika IELTS minta jawaban 2 kata, maka ya jawabnya hanya 2 kata. Tidak lebih!”. Demikian disampaikan oleh Ista Maharsi, S.S., M. Hum selaku pemateri kepada peserta Workshop IELTS: Tips and Tricks di Gedung  Moh. Hatta (Perpustakaan UII), pada Jumat, 11 Shafar 1438 H/11 November 2016.

 

Ista Maharani menambahkan bahwa untuk wilayah Asia, skor 7 (IELTS) sudah termasuk kategori bagus. Untuk keperluan beasiswa ke luar negeri pun biasanya institusi pendidikan tinggi di luar negeri mensyarakatkan skor IELTS minimal 6,5. Lebih jauh Ista menerangkan bahwa IELTS terdiri dari 4 bagian soal, yakni listening (40 questions, 30 minutes + 10 minutes transfer time), reading (40 questions, 60 minutes), writing (2 task, 60 minutes), and speaking (3 task, 11-15 minutes).

“There are two different IELTS modules: Academic and General Training. Speaking and listening tests are the same. Reading and writing tests are different”, ungkapnya. Academics module menurutnya dipergunakan untuk mereka yang ingin studi lanjut (dalam/luar negeri) pada perguruan tinggi yang levelnya lebih tinggi maupun untuk bekerja di beberapa lembaga profesional, seperti dokter, perawat, pilot, dll.  Sedangkan General Training Module lebih digunakan untuk kepentingan bepergian ke negeri pengguna Bahasa Inggris ataupun studi lanjut ke luar negeri dengan level perguruan tinggi/fakultas yang lebih rendah.

Workshop IELTS tersebut merupakan bagian dari rangkaian program optimasi laboratorium bahasa prodi PBI UII (dari 3 rangkaian workshop) yang didedikasikan bagi pengembangan keilmuan dan ketrampilan berbahasa Inggris serta pengembangan profesional peserta, khususnya dalam konteks workshop ini adalah para guru dan lulusan prodi yang berencana untuk melanjutkan studinya di jenjang Master dan Doktoral di luar negeri. Peserta menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan workshop sehari (one-day workshop) tersebut yang dinilai sangat informatif dan intensif dalam mengupas trik-trik penyelesaian soalan IELTS.

Workshop Pengenalan Aplikasi Pendekatan Multiliterasi Dalam Pengajaran Bahasa Inggris oleh Prodi PBI UII

Di jaman informasi dan teknologi komunikasi seperti sekarang ini dimana informasi (baik yang bersifat tulis/ text, visual maupun  audio) dari berbagai media membanjiri kehidupan kita setiap hari, diperlukan sebuah pemahaman dan kompetensi yang komprehensif untuk mensikapi hal tersebut. Fenomena ini tentu dapat berdampak positif maupun bisa jadi berakibat kurang baik bagi kehidupan masyarakat. Melalui workshop aplikasi pendekatan multiliterasi dalam pembelajaran, salah satu dosen/ staf pengajar Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII ingin berbagi hal positif tentang bagaimana mendesain sebuah pembelajaran bahasa yang menarik sekaligus bermakna dengan memanfaatkan berbagai jenis informasi yang berasal dari berbagai sumber (offline dan online)  dan dalam perwujudannya yang beraneka ragam tersebut (seperti: iklan, foto, video dan blog)   

 

Multiliteracies Approach (pendekatan multiliterasi):  Best Practices for English Learning, menjadi tema workshop yang diantarkan oleh staf pengajar prodi PBI FPSB UII, Astri Hapsari, M.TESOL yang hadir sebagai pemateri untuk para guru Bahasa Inggris se Daerah Istimewa Yogyakarta.  Workshop diselenggarakan pada hari Kamis, 10 Shafar 1438 H/10 November 2016 di Laboratorium Bahasa Gedung  Moh. Hatta Kampus Terpadu UII. Program ini merupakan bagian dari program optimalisasi Laboratorium Bahasa prodi PBI UII dan juga merupakan program kerja rutin sebagai aplikasi dari local genius prodi, yaitu penggunaan teknologi dalam pembelajaran (ICT in Education).

Dalam paparannya, Astri Hapsari mengingatkan kepada para peserta (guru2 Bahasa Inggris) akan era pembelajaran saat ini yang multi-modals atau tidak lagi bergantung dari sumber-sumber cetak, melainkan sudah menggunakan sumber-sumber lain, seperti website, aplikasi smartphone, dan lain sebagainya. Menurutnya kondisi tersebut haruslah disikapi juga dengan pendekatan multiliterasi dalam mengajar Bahasa Inggris. “Kita harus tahu proses pengetahuan yang dialami peserta didik kita. Anak-anak harus dibimbing untuk mengalami, memahami/mengkonsep, menganalisa dan mengaplikasikan multiliterasi. Jangan sampai kita mengajarkan/menerapkan aplikasi multiliterasi sebelum kita memberikan atau membantu mereka memahami, mengkonsep dan mengalanisanya”, ungkapnya.

Lebih jauh Astri Hapsari mengemukakan pentingnya memanfaatkan hasil karya fotografi yang saat ini sudah sangat mudah didapatkan oleh peserta didik melalui gadget-gadget canggih yang mereka miliki untuk mengajarkan visual literasi, karena melalui media fotografi tersebut anak didik akan cenderung lebih termotivasi. Peserta akhirnya diajak untuk mempraktekan visual literasi dengan memanfaatkan foto pada headline news yang berasal dari beberapa situs berita online. Astri juga berharap agar para guru dapat memanfaatkan media blog dalan proses pembelajaran secara lebih maksimal.

Sementara ketua penitia penyelenggara workshop, Rizki Farani, S.Pd., M.Pd menjelaskan bahwa karakter utama dari pendekatan tersebut adalah penggunaan berbagai macam media dalam satu pertemuan pembelajaran bahasa Inggris. “Guru bisa mengombinasikan media pembelajaran mulai dari media cetak sampai media digital. Penggunaan media yang bervariasi diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris tetapi guru tetap harus mempertimbangkan kesiapan dan kemampuan siswa dalam menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan pelatihan atau pengenalan khusus tentang media yang akan digunakan kepada siswa sebelum pembelajaran berlangsung. Penggunaan teknologi dengan literasi yang baik dapat mendukung proses pembelajaran yang tepat guna”, jelasnya.

Peserta PPL Australia Pamit Wakil Rektor III

Didampingi beberapa staf pengajar (dosen) yang juga panitia seleksi Paktek Pengalaman Lapangan (PPL) Australia Periode X, 6 (enam) orang mahasiswa Calon Peserta PPL Australia Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Gebri Adinda, Egista Pregi Fetimaghribi, Mila Minhatul Maula, Siti Maryam, Kinanthi Tiasadi dan Muhammad Ardan Firdaus Kusuma W. menghadap Wakil Rektor III UII, Dr. Abdul Jamil, SH., MH untuk berpamitan, Kamis, 5 Muharram 1438 H/6 Oktober 2016. Keenamnya dijadwalkan akan terbang ke Australia pada hari Minggu, 08 Muharram 1438 H/09 Oktober 2016 dan pulang kembali ke tanah air pada 22 Muharram 1438 H/23 Oktober 2016.

 

 

Dalam pesannya sosok yang dikenal sebagai pembela kepentingan mahasiswa ini berharap agar para mahasiswa bisa memanfaatkan sekaligus menikmati keikutsertaan di program PPL tersebut secara optimal. “Semoga bisa menjadi pengalaman yang luar biasa bagi mahasiswa, karena yang paling penting dan paling bermakna dalam proses pembelajaran itu adalah eksperimennya. Pengalaman adalah hal yang paling membekas (akan berkesan sepanjang sejarah hidup seseorang). Teori di kelas tidak akan bermakna kalau tidak dipraktekan”, ungkapnya.

 

Kepada pengelola Prodi PBI pak Jamil juga berharap agar waktu pelaksanaan PPL Australia bisa diperpanjang atau ditambah. Tidak hanya 1 minggu, tapi bisa satu bulan, 2 bulan atau bahkan lebih. Selain memang untuk lebih mendapatkan banyak pengalaman bagi mahasiswa, perpanjangan waktu tersebut juga dimaksudkan agar lebih sepadan dengan proses seleksi PPL yang membutuhkan waktu cukup lama dan cukup melelahkan bagi peserta maupun panitia seleksi. “Prosesnya kan panjang. Jadi eman-eman kalau hanya 1 minggu”, tambahnya.  Kepada pengelola Pak Jamil juga mengharapkan agar PPL Australia tersebut bisa dikonversikan ke mata kuliah tertentu supaya ada kesan dan semangat tersendiri. .

Tak lupa kepada para peserta Pak Jamil juga berpesan agar senantiasa menjaga nama baik UII.

PBI FPSB UII Terima Tim Akreditasi BAN PT

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas islam Indonesia (UII) menerima 2 (dua) orang utusan/asesor dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tingg (PT) untuk melakukan asesmen lapangan terhadap berkas borang akreditas yang sudah diajukan. Beliau adalah Prof. Dr. Baso Jabu,  M. Hum dari Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Dr. Ngadiso, M.Pd. dari Universitas Negeri Surakarta (UNS). Keduanya diterima dengan hangat oleh Rektor  UII (Dr. Harsoyo, M.Sc. Ph.D), Wakil Rektor I UII (Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI), Dekan FPSB UII ( Dr.rer.nat Arief Fahmie, MA. HRM., Psikolog), Wakil Dekan FPSB UII (Dr. Hepi Wahyuningsih, M.Si,)

Ketua Prodi. PBI (Irma Windy Astuti, S.S., M.Hum), Sekretaris Prodi PBI (Rizki Farani, S.Pd., M.Pd) beserta segenap staf pengajar dan kependidikan FPSB UII di Laboratorium Bahasa, Gedung Moh. Hatta (Perpustakaan UII), Rabu, 17 Dzul Hijjah 1437 H/19 September 2016.

Dr. Harsoyo, M.Sc. Ph.D dalam sambutannya menegaskan komitmen UII yang terus berupaya berbenah/ meningkatkan kualitas UII bukan hanya untuk memperoleh akreditasi nasional tapi juga akreditasi internasional seperti halnya yang sudah didapatken oleh Prodi Teknik Sipil FTSP UII dari JABEE (Jepang). Adapun upaya-upaya yang sudah dilakukan UII antara lain memotivasi dosen-dosen untuk melakukan penelitian dengan memberikan bantuan dana yang cukup besar, mendorong dan memfasilitasi (beasiswa) bagi dosen untuk studi lanjut S3, menambah jumlah dosen agar diperoleh rasio yang lebih tepat, serta pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan dalam rangka memberikan fasilitas/layanan yang lebih baik.    

Dalam penyambutan tersebut, kedua utusan juga memperoleh penjelasan serta ‘demo’ singkat seputar smart class  yang disampaikan langsung oleh Ka. Prodi PBI, irma Windy Astuti, S.S., M.Hum. Sejurus kemudian, keduanya menyempatkan diri meninjau koleksi buku dan sistem peminjaman yang ada di perpustakaan UII, meninjau ruang kelas, ruang dosen PBI, ruang pertemuan mahasiswa (SAC) sebelum akhirnya melakukan verifikasi dan validasi berkas borang prodi PBI di ruang audiovisual dan berkas borang fakultas di ruang sidang dekanat FPSB UII. Jelang siang, Prof. Dr. Baso Jabu, M.Hum yang sudah selesai melakukan verifikasi berkas fakultas melakukan wawancara dengan para mahasiswa dan alumni prodi PBI.

Proses verifikasi data diakhiri dengan penyerahan hasil pemeriksaan dari kedua asesor kepada Ka. Prodi PBI dan Dekan FPSB UII.

Diseminasi Karya Ilmiah Mahasiswa dan Dua Dosen Pendidikan Bahasa Inggris UII dalam Konferensi Internasional di Inggris

Pada the 5th International Conference on Language, Education, and Inovation yang diselenggarakan oleh ICSAI.org di Amba Marble Arch Hotel yang berlokasi di London, prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII mengirimkan tiga delegasinya, yaitu satu mahasiswa dan dua orang dosen yang berpartisipasi sebagai pemakalah dalam konferensi tersebut.

Aryo Arifuddin, mahasiswa prodi PBI UII semester 6 yang sekaligus tercatat sebagai peserta termuda dalam forum ilmiah tersebut, mempresentasikan makalahnya yang berjudul The Preliminary Research of The Perception of International Students Towards Non Verbal Communication in Yogyakarta.  Makalah tersebut merupakan hasil riset kolaborasinya bersama salah satu dosen PBI UII yaitu Intan Pradita, S.S.,M.Hum. Adapun Intan Pradita mempresentasikan makalahnya yang berjudul Documentary Film Production to Teach Intercultural Communication: An Introduction to Media,

sebagai bentuk diseminasi hibah penelitian dosen pemula yang diberikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UII. Selain itu, satu orang dosen PBI UII lainnya yaitu Astri Hapsari, M.TESOL. juga mempresentasikan hasil penelitiannya yang berjudul Students’ Perception on Constructivist Learning Environment in Language, Society and Culture Course Design yang juga merupakan hasil penelitiannya dari skema hibah pengajaran Badan Pengembangan Akademik (BPA) UII yang ia peroleh pada periode semester gasal 2015/ 2016 yang lalu. Ketiga makalah yang telah dipresentasikan tersebut juga telah diterbitkan dalam bentuk prosiding dan sedang dalam tahap seleksi untuk dimuat di jurnal internasional:  International Journal of Language, Literature, Culture, and Education (IJLICE).

Civitas akademika PBI UII turut merasa bangga dan sangat mengapresiasi usaha serta pencapaian para dosen dan mahasiswanya tersebut yang telah berhasil membawa nama prodi dan universitas ke forum internasional melalui sinergi, kolaborasi dan kesungguhan yang mereka tunjukkan dalam karya akademisnya. Selain mencatatkan nama dan menyebarluaskan karya mereka di level internasional, kegiatan internatioal academic mobility yang mereka ikuti juga turut berkontribusi besar dalam peningkatan atmosfer akademik khususnya untuk kegiatan penelitian di kalangan mahasiswa dan dosen prodi. Sekali lagi selamat atas prestasi yang berhasil ditorehkan dan semoga kedepan prodi PBI UII mampu menghasilkan dan meningkatkan jumlah karya-karya ilmiah dosen dan mahasiswanya, baik secara kuantitas maupun kualitas.

SERIES OF TRAININGS DAN PRE-DEPARTURE ACTIVITIES PROGRAM PPL AUSTRALIA PBI UII: PEMUTAKHIRAN PROGRAM PEMBEKALAN UNTUK PPL AUSTRALIA AWARDEES 2016

 PPL Australia adalah  salah satu program unggulan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UII yang telah terselenggara sejak tahun 2007. Setiap tahun melalui program ini, Prodi PBI UII mengirimkan mahasiswa / mahasiswi berprestasinya ke Melbourne, Australia.  Mahasiswa/i terpilih tersebut berangkat ke Australia dan berkesempatan untuk mengajarkan Bahasa Indonesia dan kebudayaan Indonesia kepada murid-murid yang ada di 3 sekolah menengah yang ada disana yaitu Mornington Secondary College, Dromana Secondary College dan Rosebud Secondary College. Mahasiswa/i juga akan tinggal bersama keluarga angkatnya (host family) selama mengikuti program PPL Australia tersebut. Selama dua minggu berada di Australia, mahasiswa PBI otomatis mendapatkan kesempatan emas untuk berbaur dan berinteraksi langsung dalam bahasa Inggris dengan keluarga dan teman baru mereka  disana serta secara langsung mengenal budaya masyarakat negeri kangguru tersebut.

Tahun ini, setelah melalui tahapan seleksi, 6 orang awardees PPL Australia diberikan pembekalan berupa series of trainings , yang meliputi Pelatihan Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) pada tanggal 12 Mei 2016 dengan pemateri Intan Pradita S.S., M.Hum, pelatihan keimigrasian, pada tanggal 19 Mei 2016 dengan pemateri Adam Anshori, S.S., MA, pelatihan Cross, Cultural Understanding pada tanggal 12 Juni 2016 dengan pemateri Anita Dewi, PhD (perwakilan Prodi PBI UII di Melbourne, Australia ) dan juga menghadirkan alumni PPL Australia yaitu Muhammad Mukhlas dan Aryo Arifuddin. Series of trainings tersebut diakhiri dengan pre-departure activities, berupa Workshop on Intercultural Competence in Language Teaching, Workshop on Video Recording and Editing, dan Team Building.

Beberapa minggu sbelumnya, para awardees telah melewati 5 tahapan proses seleksi yakni seleksi dokumen, seleksi presentasi tentang Indonesia, seleksi presentasi tentang Art performance, seleksi Art performance dan tespsikologi.

Penanggungjawab pelaksana program PPL Autralia 2016,   Astri Hapsari. S.S., M.TESOL, menuturkan bahwa untuk tahun ini sesuai timeline yang direncanakan keenam awardees akan diberangkatkan pada akhir bulan Agustus, bersamaan dengan dimulainya musim semi di Melbourne. Beliau berharap dengan pembekalan yang lebih baik, pelaksanaan dan hasil dari  program PPL Australia tahun ini bisa menyamaikesuksesan program serupa di tahun-tahun sebelumnya. Program PPL Australia tahunini akan menjadi program yang ke 10 sejak awal dimulainya sekitar tahun 2007 lalu saat diinisiasi oleh prodi D3 Bahasa Inggris UII.

 

 

 

 

INDONESIA-VIETNAM-THAILAND YOUTH CULTURAL EXCHANGE PROGRAM: Napak Tilas Pengalaman & Kegiatan Mahasiswa Prodi PBI UII di Kawasan ASEAN.

Learning beyond classroom walls tidak sekedar menjadi catch-phrase dalam perspektif pembelajaran di era digital dan global seperti sekarang ini, konsep belajar hingga menembus batas ruang-ruang kelas tersebut telah menjadi semangat bersama dan sebuah budaya yang ingin terus dikembangkan oleh seluruh civitas akademika prodi Pendidikan Bahasa Inggris UII, baik oleh dosen, mahasiswa maupun alumninya. Semangat tersebut juga banyak mendapat dukungan dari fakultas (FPSB UII) dan Universitas Islam Indonesia.

Belum lama ini dua mahasiswa PBI UII angkatan ketiga yaitu Mia Rahmania dan Muhammad Mukhlas kembali mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan Youth Exchange Program di kawasan ASEAN.

Mia Rahmania berkesempatan mengikuti Indonesia-Vietnam Youth Friendship Program pada 20 – 26 Maret 2016 lalu yang mengambil lokasi kegiatan di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Adapun Muhammad Mukhlas berpartisipasi dalam Indonesia-Thailand Youth Cultural Exchange Program yang dipusatkan di Thailand pada 22-27 Januari 2016.

Berbagai kegiatan seperti kunjungan, diskusi dan pertukaran kebudayaan mereka ikuti bersama-sama dengan peserta dari kedua negara yang berasal dari berbagai propinsi dan perguruan tinggi.

Dari sekian banyak kegiatan yang diikutinya selama hampir 1 minggu tersebut, Mia menuturkan dengan antusias salah satu kegiatan kunjungannya yaitu  ke Konsulat Jendral RI di  Vietnam selatan dan kegiatannya mengajar BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) kepada mahasiswa dan mahasiswi Vietnam di Universital Social Sciences & Humanities. Menjelang akhir kunjungannya, Mia dan mahasiswa/i UII juga didaulat untuk menampilkan art performance berupa pertunjukkan lagu tradisional dan tari gandrung.

Sementara itu, Mukhlas menyampaikan bahwa salah satu objective dari program yang diikutinya adalah selain dalam rangka meningkatkan mobilitas internasional menyambut Masyarakat Ekonomi Asean 2015, ia dan beberapa mahasiswa yang merupakan delegasi dari UII, dikirim ke berbagai forum serupa di ASEAN dalam rangka mendukung upaya internasionalisasi dalam bidang pendidikan; sebuah keniscayaan, tantangan, dan sekaligus peluang yang akan dihadapi oleh lulusan-lulusan perguruan tinggi di Indonesia kedepan. Sama halnya dengan Mia yang berkunjung ke Vietnam, Muhammad Mukhlas dan delegasi UII lainnya juga diberikan kesempatan untuk menampilkan kebudayaan seperti tari tradisional daerah sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan kebudayaan dan  kearifan lokal Indonesia. Selain menampilkan seni budaya, Mukhlas dan rombongan juga berkesempatan untuk mengunjungi Universtias Thammasat, salah satu universitas tertua di Thailand dan mengunjungi kediaman Raja, Green Palace.

Berpartisipasi dalam kunjungan internasional tersebut merupakan sebuah keberuntungan bagi mahasiswa karena mereka berkesempatan mendapatkan first-hand experience dalam berinteraksi dengan kebudayaan baru yang tidak hanya mengayakan tetapi juga memberikan konfirmasi terhadap apa yang mereka pelajari di kampus. Baik Mia maupun Mukhlas merasa sangat antusias dapat mengikuti Youth Cultural Exchange Program tersebut dan ingin dapat kembali berkunjung ke negara ASEAN lainnya untuk lebih mengenal kebudayaan mereka disamping memperkenalkan bahasa, budaya dan keramahtamahan orang Indonesia sembari menimba dan berbagi ilmu sebagai akademisi yang dibanggakan oleh prodi dan Universitas Islam Indonesia.